Drainase Ruas Jalan Nasional Bone Diperbaiki, Usai Dikeluhkan Rawan Longsor

Drainase ini dibangun dengan kurang memperhatikan kondisi tanah tepi jalan yang rawan longsor.
BONE, PEDOMANMEDIA - Drainase di ruas jalan nasional di Dusun Mallimpoe, Desa Tea Musu, Kecamatan Ulaweng, Bone dilakukan pembenahan, sejak Ahad kemarin (13/11/2022). Drainase ini dikeluhkan karena konstruksinya yang rawan longsor.
Sebelumnya juga informasi keluhan warga terkait drainase jalan nasional ini sampai ke Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sulawesi Selatan. Keluhan diterima, kemudian diteruskan ke petugas pelaksana di lapangan hingga akhirnya mendapat respons.
Pantauan PEDOMANMEDIA, proses perbaikan sudah berjalan sekitar 25 persen per Senin (14/11/2022) pagi. Sejumlah alat, pekerja dan material drainase masih di lokasi hingga siang ini. Aktivitas pengerjaan masih berlangsung untuk mencapai 100 persen.
Aktivitas pengerjaan jalan juga terpantau sudah sibuk pengaspalan di Dusun Toddabonga dan sebagian wilayah Dusun Mallimpoe Desa Tea Musu. Selain itu pembenahan sejumlah jembatan jalan, perataan hingga pengerukan bagian jalan yang becek.
Diberitakan sebelumnya, pembangunan drainase jalan nasional di Desa Tea Musu Kecamatan Ulaweng, Bone dikeluhkan. Drainase ini dibangun dengan kurang memperhatikan kondisi tanah tepi jalan yang rawan longsor. Padahal di lokasi drainase tersebut terdapat rumah warga.
Salah seorang warga mengaku senang adanya pembangunan jalan. Hanya saja, ia keluhkan bangunan saluran air di Dusun Mallimpoe Tea Musu menyisakan masalah. Pasalnya, pondasi saluran air kurang memperhatikan kondisi tanah perumahan warga yang sudah dikeruk.
"Pondasi saluran airnya rendah, jadi kalau hujan, nanti tanah ini (perumahan) akan longsor memenuhi saluran air atau bahkan akan merembes ke jalan," keluhnya kepada PEDOMANMEDIA, Senin (1/8/2022).
Ia menyayangkan konstruksi pondasi drainase dibuat rendah di depan rumah warga. Terlebih kondisi tanah tanpa penahan akibat sudah dikeruk ekskavator. Sehingga berpotensi mempercepat kerusakan selokan dan jalan nasional di area tersebut.
"Jadinya kan tanah perumahan rawan longsor ke selokan bahkan bisa saja ke jalan. Kami harap ini kembali dibuat mengikut tinggi tanah, apalagi ada rumah. Ini menyusahkan jika harus lagi ikut membenahi pengerjaan ini,"jelasnya.
"Di bagian jalan lain, tidak ada rumah, pondasi saluran airnya dibuat disesuaikan tinggi tanah yang sudah dikeruk, ini masa ada rumah warga malah dibuat rendah pondasi saluran airnya, kan kenapa dikeruk kalau tidak bisa sesuaikan pondasi dengan tanah, agar tak longsor,"lanjutnya.