Rabu, 13 September 2023 11:06

Ruas Koppe-Taccipi Sudah Mulus, Tapi Jembatan Masih Peninggalan Belanda

Salah satu jembatan di ruas Koppe-Taccipi yang masih peninggalan Belanda.
Salah satu jembatan di ruas Koppe-Taccipi yang masih peninggalan Belanda.

Mulus jalan dengan kecepatan tinggi, ditambah kondisi jembatan yang tidak bisa berpapasan, sangat mengkhawatirkan.

BONE, PEDOMANMEDIA - Jalan nasional Koppe-Taccipi, Kecamatan Bengo-Ulaweng Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan sebagian besar telah selesai diaspal. Hanya saja, sebagian besar jembatan di ruas jalan ini, masih peninggalan Belanda.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PPP Dapil Sulsel II Muhammad Aras saat RDP dengan Kementerian PUPR. Video penyampaian aspirasi masyarakat ini diunggah di sejumlah akun Muhammad Aras.

"Jalannya (Koppe-Taccipi) sebagian besar sudah mulus, tapi jembatannya yang masih peninggalan Belanda ini, yang lebarnya hanya 4 meter, yang tidak bisa berpapasan," ungkap Muhammad Aras dilansir PEDOMANMEDIA di akun Aji Aras, Selasa (12/9/2023).

Menurut Aji Aras, mulus jalan dengan kecepatan tinggi, ditambah kondisi jembatan yang tidak bisa berpapasan, sangat mengkhawatirkan. Bahkan dapat mengakibatkan lakalantas saat dengan kecepatan tinggi berpapasan di tengah jembatan.

"Oleh karenanya, saya berharap untuk tahun 2024 bisa diselesaikan. Saya kemarin sudah bincang-bincang dengan Kepala Balai, itu hanya membutuhkan anggaran Rp80 miliar saja sudah bisa dituntaskan," ungkap Aji Aras.

"Insya Allah jalur Makassar sampai Sulawesi Tenggara sudah bisa dilewati dengan waktu dan jarak tempuh yang cukup singkat. Dan lebih untungnya lagi tidak berkelok-kelok dan tidak ada tanjakan tajam sehingga ini betul-betul memberi kenyaman kepada pengendara yang lewat di situ," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, BTPD Sulsel tak kunjung merealisasikan pemasangan rambu di ruas jalan nasional-bypass sumpallabbu Bone. Perihatin dengan kondisi ini, warga inisiatif memasang penunjuk arah yang terbuat dari kayu di jalan tersebut, Rabu (6/9/2023).

Salah satu warga mengatakan, inisiatif pemasangan rambu jalan yang terbuat dari kayu lantaran peduli melihat pengendara yang kerab kesasar ke arah Kecamatan Amali. Padahal kata dia, pengendara bermaksud melalui jalan bypass Sumpallabbu untuk menuju Kota Bone.

Tak hanya itu, pengendara yang akan menuju kota Makassar juga juga kerab salah arah lantaran tidak adanya rambu di jalan nasional dan provinsi tersebut. Kondisi ini dinilai mengganggu kelancaran lalu lintas dan berpotensi memicu lakalantas.

Sementara itu Balai Pengelola Transportasi Darat (BTPD) Wilayah II Sulawesi Selatan yang dikonfirmasi via medsosnya menginformasikan bahwa permohonan pemasangan rambu di jalan nasional-bypass Sumpallabbu sedang dalam proses.

"Siap pak terimakasih informasinya, Sementara sekarang masih dalam proses pengajuan pak,"tulisnya

Diberitakan sebelumnya, BTPD Wilayah II Sulsel diharap segera memasang rambu di ruas jalan nasional-bypass Sumpalabbu, Kabupaten Bone. Minimnya rambu membuat jalur ini rawan lakalantas.

Beberapa pekan terakhir sedikitnya empat kali terjadi kecelakaan lalulintas di jalur itu.

"Perlu memang ada rambu di sejumlah titik jalan. Sudah beberapa kali ada kecelakaan (di jalan nasional-bypass Sumpallabbu)," ungkap salah satu masyarakat setempat kepada PEDOMANMEDIA. 

"Kita harap segera dipasangi rambu jalan, agar meminimalkan (potensi) kecelakaan di jalan tersebut," tambah salah satu pengguna jalan.

Hal senada juga disampaikan Kepala Dishub Kabupaten Bone Andi Ikbal. Pihaknya telah melakukan survei dan membuat surat permohonan fasilitas keselamatan jalan ke BPTD Sulsel.

"Semoga cepat natanggapi balai Kementerian Perhubungan Darat (atau BPTD Sulsel)," harap Ikbal.

Penulis : Abustan Abiy
Editor : Muh. Syakir
Berikan Komentar Anda