Selasa, 16 April 2024 08:32

Dinas Kesehatan Sulsel Kirim Bantuan untuk Korban Longsor di Tana Toraja

Tim Kesehatan Sulsel menyalurkan bantuan untuk korban longsor Tator.
Tim Kesehatan Sulsel menyalurkan bantuan untuk korban longsor Tator.

Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa korban bencana mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai.

TATOR, PEDOMANMEDIA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengirimkan bantuan bagi korban tanah longsor di Kabupaten Tana Toraja. Bantuan yang dikirimkan meliputi 20 dos makanan pendamping air susu ibu (MP ASI), 40 dos biskuit untuk Ibu Hamil (Bumil), serta paket obat-obatan yang sangat dibutuhkan oleh para korban.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ishaq Iskandar, telah melaporkan langsung kepada Penjabat Gubernur Bahtiar Baharuddin, mengenai respons cepat Dinas Kesehatan terhadap bencana yang terjadi. Menurutnya, upaya yang dilakukan ini sesuai dengan arahan untuk mengerahkan segala potensi guna mendukung daerah-daerah yang mengalami bencana, wabah, atau krisis kesehatan.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan Kadis Kesehatan Tana Toraja dan jajarannya untuk membantu para korban bencana dan memfasilitasi bantuan dari sektor kesehatan," ujar Muhammad Ishaq Iskandar, Senin, 15 April 2024.

Baca Juga

Dinkes juga terus melaporkan kondisi terkini di lapangan ke pusat krisis kesehatan dan Kementerian Kesehatan. Sebagai bagian dari layanan kesehatan bencana, Dinkes Toraja telah mendirikan tiga pos kesehatan lapangan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat dan petugas yang memerlukan layanan kesehatan.

Layanan ini termasuk penyiapan ambulans bagi korban untuk rujukan dan penyiapan Fasilitas Kesehatan Pusat Kesehatan Masyarakat (Faskes PKM) di berbagai lokasi. Termasuk PKM Makale, PKM Rembong, PKM Rantealang, PKM Tumbang Datu, PKM Rantetayo, PKM Buntu Limbong, PKM Getengan, PKM Kondoran, dan PKM Ulu Salu.

Selain itu, di PKM Buntu, PKM Madandan, PKM Makale Utara, PKM Kurra, PKM Tampo, PKM Rano, dan PKM Sandabilik.

Para tenaga kesehatan di Puskesmas masing-masing telah dijadwalkan untuk melakukan pelayanan/shift sambil tetap standby selama 24 jam, bersama dengan Rumah Sakit Lakipadada dan RS Sinar Kasih.

Selain itu, Dinkes juga melakukan surveilans dan pemantauan kesehatan lingkungan untuk mengidentifikasi potensi dan faktor risiko penyakit menular.

"Langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa korban bencana mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai dan tepat waktu," jelas Ishaq Iskandar.

Dengan respons cepat dan terkoordinasi ini, Dinkes Provinsi Sulsel berharap dapat meringankan beban para korban dan memastikan kesehatan mereka terjaga selama masa pemulihan pasca bencana.

Editor : Muh. Syakir
#Pemprov Sulsel
Berikan Komentar Anda