Gempa M 5,1 di Morowali, Sekolah dan Tempat Ibadah Rusak

BMKG menyebut, gempa dipicu aktivitas Sesar Matano pada segmen Geresa.
MOROWALI, PEDOMANMEDIA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaporkan sebanyak 6 bangunan rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,1 yang mengguncang Kabupaten Morowali. Bangunan tersebut terdiri dari rumah warga, sekolah, tempat ibadah, dan kos-kosan.
"Terdampak 1 rumah rusak berat, 2 rusak ringan, 1 tempat ibadah, 1 bangunan sekolah rusak sedang dan satu unit bangunan kos-kosan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Sulteng Akris Fattah Yunus dalam keterangannya, Jumat (31/5/2024).
Akris mengatakan 6 bangunan rusak tersebut berada di 3 desa di Kecamatan Bahodopi. Tiga wilayah yang dimaksud, yakni Desa Fatufia, Bahodopi dan Bahomakmur.
"Tempat kejadian Kecamatan Bahodopi," terangnya.
Dia menambahkan tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi usai bencana gempa bumi tersebut. Kendati begitu, warga masih siaga apabila terjadi gempa susulan.
"Masyarakat tetap siaga apabila terjadi gempa susulan. (Saat ini) masyarakat membersihkan rumah terdampak gempa," ungkapnya.
Dia menyebut pihaknya saat ini masih melakukan asesmen di lokasi kejadian. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD Morowali.
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 5,1 mengguncang Morowali. BMKG menyebut, gempa dipicu aktivitas Sesar Matano pada segmen Geresa.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa terjadi pada Jumat (31/5) pada pukul 01.08 Wita. Episenter gempa terletak pada koordinat 2,74 derajat lintang selatan dan 122,15 derajat bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 27 Km arah tenggara Morowali dari kedalaman 20 Km.
"Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Matano segmen Geresa. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono dalam keterangannya.