Program JKN Bantu Marthina Berjuang Lawan Vertigo
Hingga saat ini dirinya masih aktif terdaftar sebagai peserta JKN untuk segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang artinya pemerintah telah menjamin iuran baginya tiap bulan
TATOR, PEDOMANMEDIA - Ibu rumah tangga dari Kecamatan Mengkendek, bernama Marthina Paembongan 53 tahun menderita vertigo, yang membuatnya harus dirawat di puskesmas Getengan selama tujuh hari. Ditemui di sela-sela kegiatan BPJS Keliling, ia menceritakan pengalaman baiknya mendapatkan manfaat program JKN saat menjalani pengobatan.
“Pernah sakit vertigo dan harus dirawat di Puskesmas Getengan menggunakan kartu BPJS, kami merasa sangat terbantu sekali dengan program ini karena biaya pengobatan saya gratis sampai diperbolehkan pulang,” ungkap Marthina.
Gejala awal yang ia rasakan adalah timbulnya rasa nyeri di kepala, rasa mual di perut dan juga kehilangannya keseimbangan tubuh. Tentu hal tersebut sangat menganggu aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga dengan berbagai macam tugas rumah. Namun Marthina mengaku kini kondisi kesehatannya sudah berangsur membaik daripada sebelumnya.
“Kalau dirawatnya di Puskesmas itu tahun yang lalu, selama tujuh hari saya menjalani rawat inap. Semuanya lancar dan fasilitas kesehatan yang diberikan cukup baik, dokter dan perawat juga sering cek kondisi saya saat itu,” ucapnya.
Hingga saat ini dirinya masih aktif terdaftar sebagai peserta JKN untuk segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang artinya pemerintah telah menjamin iuran baginya tiap bulan. Hal tersebut membuatnya sangat terbantu, terlebih untuk masalah finansial beban kesehatan keluarga.
Dengan kondisi finasial yang cukup untuk kebutuhan sehari-hari, ia mengaku tidak perlu lagi memiliki asuransi kesehatan lain dan hanya mengadalkan Program JKN.
“Sangat terbantu dengan program ini, terima kasih untuk pemerintah sehingga saya sudah tidak lagi membayar iuran tiap bulannya. Jadi saat sakit sewaktu-waktu saya dan keluarga sudah mempunyai jaminan kesehatan, apalagi kalau kecapekan kadang sakit vertigo saya sering kambuh,” ungkapnya.
Marthina juga membeberkan jika dirinya tidak mengalami kendala dalam mengakses layanan fasilitas kesehatan selama ini. Lebih lanjut, ia belum pernah mengeluarkan biaya besar untuk pengobatan lain selama ini. Walaupun tanpa biaya namun pelayanan yang diberikan oleh petugas dirasa setara dan tanpa adanya perbedaan layanan dengan pasien lain.
“Saya dan anak saya sudah terdaftar ikut BPJS Kesehatan ini sudah sejak lama, jadi selama itu juga tidak ada biaya ketika berobat. Saya sangat merasakan manfaat BPJS Kesehatan ini, bahkan kemudahan administrasi, terakhir kami berobat tinggal menunjukan KTP atau KK saja, karena kadang terlupa tidak membawa kartu BPJS Kesehatan,” ucap Marthina.
Setelah merasakan banyak manfaat yang didapatkannya, Marthina mengajak kepada masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN agar dapat sesegera mungkin mendaftarkan diri. Diakuinya jika sudah terdaftar dan berstatus aktif sebagai penerima manfaat Program JKN, tentu sudah tidak lagi memikirkan biaya besar untuk berobat sehingga lebih tenang. Tidak bisa dipungkiri bahwa biaya perawatan kesehatan relatif mahal apalagi hingga harus rawat inap.
“Terima kasih untuk pemerintah atas bantuan kesehatan selama ini, juga kepada peserta BPJS Kesehatan lain yang sudah taat membayar iuran, tentu sangat bermanfaat bagi yang lainnya yang membutuhkan seperti kami. Datangnya sakit tentu tidak bisa diprediksikan, oleh karena itu penting sekali untuk ikut dalam BPJS Kesehatan,” ucapnya.
Marthina berharap agar pemerintah dapat menambah fasilitas kesehatan, terutama di daerah pedesaan. Ia memuji pelayanan kesehatan yang saat ini dirasa sudah membaik, tetapi tetap harus ditingkatkan dan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat.
“Pelayanan kesehatan yang kami terima sudah sangat baik, semoga nantinya tidak ada kendala dan kami tetap mendapatkan pengobatan gratis. Terima kasih kepada petugas kesehatan yang sudah membantu saya sekeluarga dalam berobat, semoga nantinya pelayanan semakin baik,” tutupnya.