Minggu, 24 Januari 2021 09:27

Danny Harus Tahan Dendam Politik, Jangan Mutasi "Ugal-ugalan" Lagi

Danny-Fatma usai ditetapkan menjadi Wali Kota Makassar terpilih.
Danny-Fatma usai ditetapkan menjadi Wali Kota Makassar terpilih.

Danny melakukan mutasi massal di akhir periode pertamanya. Mutasi itu menurunkan publik trush. Padahal selama ini Danny dikenal mandiri.

MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Moh Ramdhan Pomanto ditetapkan menjadi Wali Kota Makassar terpilih kemarin. Di periode keduanya ini ia diharapkan tak lagi memutasi "ugal-ugalan".

"Periode kedua itu periode akhir. Danny harus fokus menuntaskan program. Bukan lagi sibuk menyingkirkan orang orang yang kontra dengannya di pilwali," ujar analis politik Juanda H Alim, Ahad (24/1/2021).

Menurut Juanda, Danny tak boleh mengulangi kesalahan yang sama seperti periode lalu. Di mana ia melakukan mutasi massal yang akhirnya dianulir Kemendagri.

Baca Juga

"Mutasi tempo hari menurunkan publik trush. Padahal selama ini Danny dikenal mandiri. Ada kesan Danny sedang melampiaskan dendam politik waktu itu. Mutasinya kelihatan ugal-ugalan. Akhirnya di internal balaikota ada gep," katanya.

Secara politik sebut Juanda, itu tak menguntungkan Danny. Efek pada psikologi pemerintahannya juga berat.

"Jelas, karena akan ada perlawanan dari dalam," terang Juanda.

Di akhir periode pertama lalu Danny memutasi lebih dari 1.000 ASN. Namun SK mutasi besar besaran ini dianulir Komisi ASN. Seluruh pejabat dikembalikan ke posisinya semula.

Mutasi ini adalah buntut dari kegagalan Danny bertarung di pilwalkot. Danny yang berpasangan dengan Indira Mulyasari dianulir KPU sebagai peserta pilwalkot.

Pilwalkot hanya diikuti satu pasangan. Munafri Arifuddin-Rachmatika Dewi (Appi-Cicu). Sayangnya Appi-Cicu juga tumbang melawan kotak kosong.

Setelah kembali menjabat usai cuti, Danny mencopot 15 camat. Mereka dinilai tak netral di pilwalkot. Selanjutnya beberapa pejabat eselon dua juga nonjob. Lebih dari 1.000 ASN direstrukturisasi.

Karenanya usai terpilih kembali, Danny disarankan melakukan mutasi bertahap. Menurut Juanda, Danny harus mempertimbangkan sisi kompetensi. Bukan sekadar like and this like dan semangat untuk memotong lawan-lawannya.

"Konsolidasi harus dibangun ulang. Kita tahu setelah mutasi massal dulu, dukungan birokrasi ke Danny itu jadi lemah. Nah sekarang bagaimana dibangun kembali," katanya.

Juanda melihat, masih ada aroma politik yang dibawa-bawa hingga kini. Danny menerima banyak masukan untuk membersihkan orang orang yang tidak pro kepadanya di pilwalkot lalu.

Menurutnya itu harus diakhiri. Danny mesti berbesar hati merangkul semua "lawan". Terutama mereka yang memang memiliki kompetensi personal.

Cara ini juga akan memproteksi masuknya figur-figur tak kompeten dalam struktur baru nanti. Dikatakan Juanda, Danny butuh figur kuat untuk membantunya membangun Makassar. Bukan sekadar orang orang yang berjasa penyokongnya di pilwali.

"Sekali lagi dalam komunikasi pemerintahan itu akan merugikan Danny. Saya setuju dia bersih bersih di balaikota. Tapi harus terukur. Utamakan harmoni untuk mendukung keberhasilan pemerintahan," paparJuanda.

 

Editor : Muh. Syakir
#Wali Kota Makassar Terpilih #Moh Ramdhan Pomanto #Pemkot Makassar
Berikan Komentar Anda