Editorial
CPNS dan Angkatan Kerja
Tahun 2020 lalu tidak ada pengangkatan pegawai negeri sipil. Pengangguran di Indonesia menyentuh level mengkhawatirkan.
MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Pemerintah membuka rekrutmen CPNS di tengah sulitnya lapangan kerja akibat pandemi. Kebijakan ini dianggap sebagai jalan pintas menekan angka pengangguran.
Apalagi dengan rencana rekrutmen 1 juta guru PPPK tahun ini. Tentu dinantikan banyak orang.
Tahun 2020 lalu tidak ada pengangkatan pegawai negeri sipil. Pengangguran di Indonesia menyentuh level mengkhawatirkan. Nyaris 10 juta orang. Ironisnya, angka itu tumbuh lebih dari 2 persen hanya dalam kurun waktu 6 bulan saat pandemi 2020.
Pandemi yang memukul ekonomi nasional menjadi faktor paling dominan. Pandemi membuat semua mengalami kejatuhan simultan. Daya serap lapangan kerja menurun. Kinerja industri juga terpuruk.
Tak banyak yang bisa dilakukan kecuali PHK. PHK akhirnya berimbas pada pertumbuhan angka pengangguran yang tinggi.
Indonesia mencatat pertumbuhan angka pengangguran terbuka yang cukup signifikan. Dalam enam bulan jumlah pengangguran bertambah 2,6 juta orang, hingga nyaris menembus angka 10 juta per Agustus 2020.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di RI mencapai 9,7 juta orang. Atau naik hampir dua persen hanya dalam kurun waktu 6 bulan.
Diakui BPS, naiknya angka pengangguran di 2020 dipicu oleh dampak pandemi Corona yang melanda sejak Februari 2020.
Pengangguran tumbuh karena beberapa faktor. Di antaranya PHK bergelombang sejak Maret serta menurunnya daya serap lapangan kerja.
BPS mencatat jumlah penduduk usia kerja Indonesia adalah 203,97 juta orang atau meningkat 2,78 juta orang. Dari angka tersebut, 138,22 juta orang merupakan angkatan kerja dan yang bukan angkatan kerja ada 65,75 juta orang atau naik 0,42 juta orang.
Dari jumlah angkatan kerja yang sebanyak 138,22 juta orang, pengangguran tercatat sebanyak 9,77 juta orang. Sementara yang bekerja sebanyak 128,45 juta orang atau turun 0,31 juta orang.
Dari jumlah orang yang bekerja, sebanyak 82,02 juta orang merupakan pekerja penuh. Angka ini turun 9,46 juta orang. Lalu pekerja paruh waktu berjumlah 33,34 juta orang atau naik 4,32 juta orang. Sedangkan setengah penganggur berjumlah 13,09 juta orang atau naik 4,83 juta orang.
Para meneliti sosial mengingatkan ledakan pengangguran masih mungkin terjadi hingga 2021 jika pemerintah tak segera menemukan formulasi mengatasi ketimpangan ekonomi. Disebutkan pada akhir 2020 akan ada gelombang PHK dengan pola lebih serius.
Dan itu akan mencetak pengangguran terbuka lebih besar. Kemungkinan itu sulit dicegah karena kondisi dunia usaha juga sedang terpukul akibat resesi.
Pemerintah harus segera menemukan opsi. Jika tidak, Indonesia di ambang ketimpangan multisektoral.
Pengangguran akan mendorong lahirnya degradasi sosial terutama di perkotaan. Di mana masyarakat akan mengalami kondisi kulminatif yang pada ujungnya akan memicu angka konflik sosial dan kriminalitas.
Itu yang akan terjadi jika pengangguran gagal diatasi. Orang akan berbondong bondong ke kota. Jadi penganggur. Tak punya tempat tinggal. Akhirnya kita akan banyak disuguhi kejahatan sosial.
Hadirnya perekrutan CPNS tahun sedikit memberi angin segar. Setidaknya akan membuka asa baru bagi angkatan kerja di sektor formal.