Jumat, 25 Oktober 2024 09:02

Keluarga Pasien Keluhkan Ruang Perawatan Anak RSUD Lamaddukelleng: WC Tak Ada

Video yang dikirimkan memperlihatkan dimana ia dan anaknya (pasien) tengah malam mencari WC tempat buang air, sambil infus sang anak dibawa-bawa.
Video yang dikirimkan memperlihatkan dimana ia dan anaknya (pasien) tengah malam mencari WC tempat buang air, sambil infus sang anak dibawa-bawa.

Video yang dikirimkan menunjukkan dimana pasien sedang mencari-cari WC untuk buang air, dan kondisi tempat perawatan sedang direnovasi.

WAJO, PEDOMANMEDIA - Keluarga salah satu pasien di Ruang Perawatan Anak RSUD Lamaddukelleng Sengkang menyampaikan protes keras terkait buruknya kondisi kamar rawat. 

NS dan BI salah satu orang tua pasien menyatakan kekecewaannya atas pelayanan rumah sakit, terutama terkait fasilitas kamar yang tak dilengkapi WC.

"Saya selaku orang tua dari pasien sungguh sangat menyayangkan dan sangat kecewa melihat kondisi tersebut, kenapa saya mengatakan hal tersebut betapa tidak ruangan yang disediakan untuk perawatan sangat tak layak?," pesannya melalui via WhatsApp kepada awak media, Rabu (23/10/2024).

Baca Juga

Kepada awak media melalui pesan WhatsApp disertai video yang dikirim kondisi pasien di RSUD Lamaddukelleng pada saat itu anaknya mengalami kondisi kesehatan dalam keadaan mual mual dan muntah muntah sehingga lansung membawanya ke RSUD untuk mendapatkan pelayanan medis perawatan dan pengobatan pada hari Rabu 23 Oktober 2024 sekitar pukul 10.00 pagi.

Ia ditempatkan di Ruang Perawatan Anak RSUD Lamaddukelleng Sengkang Kabupaten Wajo. Namun sungguh sangat disesalkan dan ia sayangkan dimana ruangan tersebut saat ini dalam masa renovasi pekerjaan, namun tidak menyediakan kamar yang layak kepada pasien.

Video yang dikirimkan menunjukkan dimana pasien sedang mencari-cari WC untuk buang air.

"Karena ruangan sementara yang disediakan dianggap tak layak serta tidak memiliki WC, sehingga apabila pasien mau BAB harus mutar ke belakang untuk mencari WC, itupun harus antri dengan pasien yang lain," sesalnya.

Disamping itu Ia juga merasa dirugikan dengan pelayanan seperti ini, karena ia membayar BPJS Kelas 2 setiap bulan dengan jumlah 6 anggota keluarga.

"Saya merasa dirugikan dengan pelayanan seperti ini, karena kami bayar BPJS Kelas 2 setiap bulan kom begini pelayanan pihak RSUD," Cetusnya.

"Harusnya pihak RSUD atau pihak rekanan kontraktor meskipun dalam masa renovasi pekerjaan tetap harus menyiapkan kamar yang layak untuk pasien, karena pasien bayar tiap bulan," tambahnya.

Untuk itu dirinya selaku orang tua pasien berharap hal tersebut bisa menjadi perhatian serius instansi terkait dalam hal ini pihak Dinkes Wajo, RSUD Lamaddukelleng serta pihak rekanan pelaksana pekerjaan proyek serta Pemkab Wajo dalam hal ini Pj Bupati Wajo.

"Agar hal tersebut bisa menjadi atensi, apalagi ini menyangkut hal kesehatan dan demi kenyamanan pasien yang dirawat di RSUD Lamaddukelleng," tutupnya.

Sementara Pj Bupati Wajo Andi Bataralifu yang dikonfirmasi terpisah mengaku akan menindaklanjuti hal tersebut ke instansi terkait dalam hal ini Dinkes Wajo dan RSUD Lamaddukelleng Sengkang.

"Iye terima kasih infonya, kami akan koordinasi dan konfirmasi dengan Direktur RSUD Lamaddukelleng agar pelayanan pasien tetap terjaga dengan baik," ucapnya ringkas

Sementara Direktur RSUD Lamaddukelleng Sengkang, Dr Ela hingga berita ini diterima belum berhasil dimintai tanggapan ataupun klarifikasi terkait hal tersebut.

Begitupun dengan pihak rekanan pelaksana pekerjaan renovasi RSUD serta Kadinkes Kabupaten Wajo, Dr Armin juga belum berhasil dikonformasi dan dimintai tanggapannya.

Penulis : Andi Erwin
Editor : Redaksi
#Pemkab Wajo #RSUD Lamaddukelleng #Dinkes Wajo
Berikan Komentar Anda
Epaper
Cover Epaper
Populer