Ekonomi RI Masih Berdarah-darah, Pengamat Kritik Sri Mulyani
Secara rinci, dari sisi komponen pendorong pertumbuhan ekonomi, seperti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,15%.
JAKARTA, PEDOMANMEDIA - Ekonom senior Sulsel, Syamsul Ridjal menilai kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memburuk setahun sebelum Jokowi lengser. Ia menilai, Menkeu terlalu fokus pada pemulihan sektor industri besar dan tak mampu menekan utang negara.
"Menkeu terlalu global cara pandangnya. Jadi cerminannya selalu ekonomi dunia. Dia lupa bahwa kita mengalami masalah dalam negeri yang rumit akibat utang negara," ujar Sjamsul, Jumat (8/11/2024).
Menurut Sjamsul, ekonomi RI masih lesu hingga kuartal 3 2024. Ini terjadi karena efek kebijakan ekonomi Jokowi yang terlalu global.
Sementara, Menkeu tidak mampu memfilter kebijakan itu. Akhirnya kata Sjamsul terjadi degradasi pada sektor sektor penyangga ekonomi, termasuk pangan dan manufaktur.
"Saya rasa kita baru akan pulih pada semester dua 2025. Itu kalau tidak ada gejolak global lagi," ucapnya.
Sjamsul menyarankan Sri Mulyani agar memproteksi APBN. Jangan sampai terjadi pemborosan anggaran pada kementerian lembaga.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekonomi Indonesia tumbuh 4,95% pada kuartal III-2024. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III lebih rendah dari kuartal I-2024 yang sebesar 5,11% dan kuartal II-2024 sebesar 5,05%.
"Kuartal III dari perekonomian kita growth 4,95%. Kalau kita lihat komposisi pengeluaran dan agregat demand dan dari sisi produksi, konsumsi rumah tangga 4,91%, ini masih comparable dengan situasi Q II-2024," kata dia dalam konferesi pers APBN KiTa, Jumat (8/11/2024).
Secara rinci, dari sisi komponen pendorong pertumbuhan ekonomi, seperti Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,15%.
"Konsumsi rumah tangga PMTB sudah lebih 80% dari GDP. Jadi underlying masih kuat. Konsumsi pemerintah 4,62%, ekspor mengalami pertumbuhan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya 9,09%," terangnya.
Sebelumnya, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 sebesar 4,95% secara year on year (yoy). Demikian disampaikan oleh Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (5/11/2024).
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 bila dibandingkan triwulan III-2023 atau secara year on year tumbuh 4,95%. Bila dibandingkan dengan triwulan 2 2024 atau secara q to q tumbuh 1,5%" katanya.
Ekonomi kuartal III yang tumbuh 4,95% lebih rendah dibandingkan capaian pertumbuhan ekonomi pada dua kuartal sebelumnya. Sebelumnya diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I dan II 2024 masing-masing tumbuh 5,11% dan 5,05% (year on year).