Dari Sakit Gula sampai Batu Empedu, Program JKN Setia Dampingi Tanri

Menurutnya, dengan adanya program ini banyak masyarakat terbantu dalam hal finansial.
TATOR, PEDOMANMEDIA - Satu dekade BPJS Kesehatan memberikan jaminan kesehatan yang menyeluruh melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Selama itu pula sudah banyak masyarakat merasakan manfaat saat ingin menggunakan pelayanan kesehatan, baik itu pelayanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).
Salah satu peserta JKN yang sudah merasakan manfaat dari program ini yaitu Tanri (51), warga Buntu Batu yang bekerja sehari-hari sebagai petani ini menceritakan tentang pengalamannya yang sudah beberapa kali memanfaatkan JKN.
Saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Lakipadada, Tanri menceritakan saat dirinya terkena penyakit gula dan batu empedu yang membuat dia harus menjalani rawat inap di RSUD Lakipadada.
“Saya beberapa kali harus dirawat di RSUD Lakipadada akibat penyakit gula pada Mei 2021 silam dan tahun lalu tepatnya November 2023 dirawat inap di rumah sakit yang sama selama empat hari karena batu empedu,” ujarnya.
Menurut penuturan Tanri, penyakit batu empedu yang ia derita awalnya disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi. Karena kebiasaan pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat, serta kurangnya aktivitas fisik, sering kali menjadi faktor risiko utama dalam peningkatan kadar kolesterol yang akhirnya memicu terbentuknya batu empedu.
"Awalnya saya merasakan perih yang luar biasa di bagian perut, rasanya seperti sakit maag. Tapi lama-kelamaan rasa sakitnya semakin parah hingga akhirnya saya harus dirawat inap di rumah sakit. Kolesterol tinggi yang saya alami ternyata memicu terbentuknya batu empedu. Akibat penyakit ini, berat badan saya turun drastis dari 114 kg menjadi hanya 70 kg," jelasnya.
Saat ini ia harus menjalani rawat jalan di RSUD Lakipadada. Selama proses perawatan, ia merasa pelayanan yang diberikan sangat memadai, baik dari segi pemeriksaan rutin maupun pengobatan. Tanri menuturkan bahwa Program JKN telah memberikan banyak manfaat bagi dirinya.
Sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) ia mengaku tidak menghadapi kendala sedikit pun ketika ingin menggunakan fasilitas kesehatan, termasuk untuk pembelian obat, semua sudah ditanggung oleh Program JKN.
“Alhamdulillah, selama menjalani perawatan saya tidak pernah mendapatkan kendala semuanya lancar, obat juga selalu tersedia jadi saya hanya mengeluarkan biaya untuk trasnport saja, dan itu sangat membantu bagi saya yang sehari-hari sebagai petani,” kata Tanri.
Selama perawatan juga Tanri merasakan perawat dan dokter memberikan pelayanan yang sangat baik tanpa membedakan pasien baik itu pasien umum maupun peserta JKN, tidak ada kesenjangan pelayanan yang dia rasakan.
“Saya sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, perawat dan dokter melayani saya dengan baik tanpa adanya deskriminasi, bukan hanya itu mereka juga memperlakukan keluarga pasien dengan baik melayani dengan ramah,” ucapnya.
Pria yang terdaftar sebagai peserta JKN pada segmen PBI tanggungan Pemerintah Pusat ini berulang kali mengucapkan rasa syukurnya atas kehadiran Program JKN. Menurutnya, dengan adanya program ini banyak masyarakat terbantu dalam hal finansial. Dia tak perlu mengeluarkan biaya setiap kali ingin berobat karena telah ditanggung oleh pemerintah.
“Dengan adanya Program JKN ini, saya sangat merasa bersyukur sekali karena program ini tentunya sangat bermanfaat apalagi untuk kami yang terbatas dalam hal finansial. Sebagai peserta JKN segmen PBI, saya dan tentunya masyarakat diluar sana tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun saat ingin menggunakan fasilitas kesehatan. Ini semua berkat bantuan dan sinargi dari Pemerintah dan BPJS Kesehatan dalam memastikan pesertanya mendapatkan layanan kesehatan yang prima dan berkualitas,” ungkapnya.