Andi Asman Ingin Adopsi Pengelolaan Sampah Pangkep: Jadi Sumber Ekonomi Baru

Bupati Asman menyebut, mimpi besar Bone adalah menghadirkan ekosistem pengolahan sampah yang mandiri dan produktif.
BONE, PEDOMANMEDIA - Bupati Bone Andi Asman Sulaiman mengunjungi lokasi tempat pengelolaan sampah di Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, Sabtu (5/4/2025). Andi Asman akan mengadopsi konsep pengelolaan sampah daerah itu.
Kedatangan rombongan dari Kabupaten Bone disambut hangat oleh Wakil Bupati Pangkep di Rumah Jabatan. Kunjungan ini juga dihadiri oleh Sekretaris DLH Provinsi Sulsel dan Kepala Balitbanda Provinsi Sulsel.
Turut mendampingi Bupati dalam kunjungan tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bone Dray Vibrianto, Plt Kepala BKPSDM Bone Edy Saputra Syam dan Dirut PDAM Bone Bahtiar Sairing. Hadir pula ekretaris DLH Andi Rahmat, Kabid Tata Lingkungan Andi Habibie, Kabid Persampahan A Heriadi, Kabid Pengendalian A Takdir, dan Kabid Penataan Muh Aspar.
Kadis DLH Kabupaten Bone, Dray Vibrianto mengatakan, Bupati Bone melihat langsung pengelolaan sampah tersebut. Di mana hasil pengelolaan sampai langsung dikirim ke PT Semen Tonasa.
"Model pengelolaan sampahnya menjadi produk bahan bakar terbarukan pengganti batu bara dan bagaimana produk tersebut diterima oleh PT Semen Tonasa sebagai energi alternatif tadi," kata Dray.
Sementara itu Bupati Bone Andi Asman Sulaiman mengatakan bakal meniru Kabupaten Pangkep dalam mengelola sampah.
“Ini luar biasa. Kita ingin Bone juga punya sistem pengelolaan sampah seperti ini,” ujar Bupati Bone
“Sampah tak harus berakhir di TPA. Sampah bisa menjadi sumber ekonomi baru, apalagi jika kita bisa mengolah plastik dan limbah lainnya menjadi sesuatu yang bernilai,” lanjutnya.
Bupati Asman menyebut, mimpi besar Bone adalah menghadirkan ekosistem pengolahan sampah yang mandiri dan produktif. Mengubah masalah lingkungan menjadi peluang kesejahteraan masyarakat.
“Kita ingin ke depan, sampah di Bone membawa keberkahan,” tutupnya.
Diketahui, Kabupaten Pangkep kini dikenal sebagai salah satu penyuplai bahan bakar pengganti batu bara berkat pengolahan sampah inovatif ini. Semua proses – dari pendistribusian sampah, pemilahan, hingga konversi menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) – berjalan efisien di pabrik yang merupakan bantuan Gubernur Sulsel senilai Rp20 miliar di era kepemimpinan Andi Sudirman Sulaiman.