Siswa di Wajo Belajar di Kelas yang Atapnya Mau Roboh, Warga: Bupati Tidur

Kerusakan terjadi sejak 7 tahun dan belum tertangani hingga saat ini, menunjukkan tidak adanya perencanaan pembangunan yang matang.
WAJO, PEDOMANMEDIA - Kondisi gedung SDN 72 Sappa, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo viral di media sosial. Pasalnya, atap sekolah tampak sudah nyaris roboh, sementara siswa masih dibiarkan belajar di kelas.
Dalam ganbar yang diposting salah satu akun di Infona Kabupaten Wajo, terlihat ruang kelas sudah rusak parah. Atap mulai bolong dan lepas di beberapa bagian.
Sementara plafon hampir seluruhnya sudah ambruk. Hanya menyisakan rangka yang juga mulai lapuk.
Dari caption postingan itu tertulis bahwa kondisi ini sudah berlangsung lama. Sejak 2018. Pihak sekolah kabarnya telah 4 kali mengusulkan perbaikan. Namun tak terealisasi hingga saat ini.
Postingan ini langsung dibanjiri komentar dari warganet. Warganet mempertanyakan ketidakhadiran pemerintah di sana. Sebagian juga menilai, pemda abai.
"Ini bahaya bisa membahayakan anak-anak. Kenapa pemda tidak peduli. Keterlaluan," tulis seorang netizen.
Komentar lainnya mengkritisi kepedulian Bupati Wajo Andi Rosman. Ia mengatakan, Bupati harusnya lebih peka dan segera mengambil langkah penanganan.
Seorang warga Wajo, mengatakan, pemkab lamban dalam bersikap. Menurutnya, kerusakan terjadi sejak 7 tahun dan belum tertangani hingga saat ini, menunjukkan tidak adanya perencanaan pembangunan yang matang.
"Kita tunggu ini apa tindakan bupati. Jangan sampai sama ji yang dulu. Bangun Pak. Jangan tidur. Liat ki itu anak sekolah yang belajar di ruang kelas yang mau roboh. Jangan tunggu ada korban pak baru sibuk cari kambing hitam," ucapnya.
Kadisdik: Saya Cek Dapodik Dulu
Plt Kadis Pendidikan Wajo Alamsyah mengatakan, sudah menerima laporan soal kerusakan SDN 72 Sappa. Ia mengaku akan mengecek lebih dulu dapodik.
"Saya mau cek dapodik dulu," ucapnya ringkas, Senin (21/4/2025).
Sebelumnya anggota DPRD Wajo Haji Mustafa ikut angkat bicara terkait adanya salah satu sekolah yang mirip kandang ternak dan tak layak untuk dunia pendidikan. Menurutnya hal tersebut tak bisa lagi ditawar-tawar. Pemerintah harus segera turun tangan.
"Ini tak bisa ditawar tawar dibiarkan dan harus menjadi kebutuhan skala perioritas. Pemerintah segera hadir melihat kondisi di sana," tegasnya.
Mustafa mengatakan, SD 408 Ongkoe dan SDN 72 Sappa harus jadi atensi.
"Ini menjadi atensi dan kami akan mengawal mulai dari perencanaan, pengangaran sampai dengan pelaksanaan pembangunannya. Kita harapkan tahun ini segera dianggarkan," pintanya.
Dirinya pun berharap agar Kasek SD 408 Ongkoe maupun SD 72 Sappa Kecamatan Belawa serta pihak Dinas Pendidikan Pemkab Wajo bisa berperan aktif untuk melakukan pendataan yang valid. Tujuannya agar bisa dideteksi sekolah-sekolah mengalami kondisi serupa.