Wahyuni Lega, JKN Setia Dampingi Pengobatan Tiroid Sang Buah Hati

TATOR, PEDOMANMEDIA - Wahyuni (45), seorang ibu rumah tangga asal Baraka, Kabupaten Enrekang, kurang lebih lima tahun dengan sabar mendampingi pengobatan sang buah hati Luthfita Arman (14), yang telah menderita penyakit tiroid sejak lama.

Ditemui Tim Jamkesnews saat mendampingi anaknya kontrol di RS Lakipadada, ia pun dengan senang hati menceritakan pengalamannya manfaatkan JKN untuk pengobatan sang anak, Jumat (15/08).

“Anak saya mulai sakit sejak kelas 5 SD. Waktu itu sering terlihat lemas, mudah capek, bahkan tangannya sering bergetar. Awalnya saya kira hanya kelelahan biasa, tetapi setelah dibawa ke dokter dan diperiksa, ternyata ada gangguan di tiroidnya. Sejak saat itu, dia harus terus kontrol dan minum obat supaya kondisinya tetap stabil,” cerita Wahyuni.

Penyakit tiroid merupakan gangguan kesehatan pada kelenjar tiroid, yaitu kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu yang terletak di bagian depan leher. Kelenjar ini berfungsi menghasilkan hormon tiroid yang berperan penting dalam mengatur metabolisme tubuh, energi, detak jantung, hingga pertumbuhan.

Gejala penyakit ini biasanya berupa tubuh mudah lelah, berat badan berubah secara drastis, gangguan detak jantung, mudah gelisah, hingga tangan gemetar seperti yang dialami Luthfita. Apabila tidak ditangani dengan baik, penyakit tiroid dapat menimbulkan komplikasi serius, bahkan memengaruhi kualitas hidup penderitanya.

“Sejak dinyatakan menderita penyakit tiroid, anak saya menjalani pengobatan jangka panjang dan harus rutin minum obat. Jadi setiap bulan saya datang ambil obat di rumah sakit. Demi anak, saya harus selalu semangat,” terangnya.

Beruntung, seluruh biaya pengobatan yang dijalani anaknya sepenuhnya ditanggung melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran Jamainan Kesehatan (PBI JK), Wahyuni tidak dibebankan kewajiban membayar iuran bulanan karena iurannya telah dijamin oleh pemerintah.

“Kalau tanpa JKN, pasti kami sangat kesulitan. Biaya obat dan pemeriksaan rutin tidak sedikit, sementara pengobatan harus terus dijalani dalam jangka panjang. Dengan adanya Program JKN, kami tidak perlu memikirkan biaya lagi. Jadi saya bisa fokus mendampingi anak untuk sembuh,” ungkapnya.

Kini, kondisi Luthfita berangsur membaik meski tetap membutuhkan pengobatan rutin. Ia bisa beraktivitas seperti biasa, bersekolah, dan bersosialisasi bersama teman-temannya. Wahyuni pun selalu memberikan semangat agar anaknya tidak merasa minder dengan kondisi yang dialami.

“Harapan saya, semoga anak saya bisa sehat total, tetap semangat sekolah, dan kelak bisa meraih cita-citanya. Penyakit ini memang berat, tapi dengan rutin minum obat dan dukungan keluarga, saya yakin dia bisa menjalani hidup dengan baik,” ungkapnya.

Selain dukungan dari keluarga, Wahyuni juga merasakan pelayanan kesehatan yang baik dari pihak rumah sakit dan tenaga medis. Mulai dari pendaftaran, pemeriksaan, hingga pengambilan obat, semuanya berjalan lancar.

“Kami selalu dilayani dengan baik oleh tenaga medis di sini. Obatnya juga selalu tersedia, dan kami tidak pernah diminta membayar. Semua sudah dijamin oleh BPJS Kesehatan, saya benar-benar merasa terbantu sekali,” tambahnya.

Penyakit kronis seperti tiroid memang membutuhkan pengobatan jangka panjang. Oleh karena itu, kepesertaan dalam Program JKN menjadi sangat penting sebagai jaminan perlindungan finansial bagi masyarakat. Dengan adanya gotong royong dari seluruh peserta, program ini memberikan manfaat besar terutama bagi mereka yang harus menjalani pengobatan seumur hidup.

“Semoga Program JKN ini bisa terus ada dan semakin baik ke depannya. Karena saya yakin banyak orang di luar sana yang sangat terbantu dengan adanya program ini, sama seperti keluarga saya,” tutupnya.