Perburuan Ali Kalora cs Berlanjut, Operasi Tinombala jadi Madago Raya

Ali Kalora diburu di pegunungan Sulteng. Diperkirakan komplotan teroris MIT ini masih menyisakan 11 orang. Mereka diperkirakan menguasai sejumlah senjata api.
JAKARTA, PEDOMANMEDIA - Operasi perburuan komplotan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora diperpanjang lagi. Kali ini sandi operasi berubah dari operasi Tinombala menjadi Madago Raya.
Operasi Madago Raya sudah mulai berlaku sejak 1 Januari 2021 hingga 31 Maret nanti. Operasi ini masih dengan misi yang sama. Menumpas Ali Kalora cs.
"Operasi Operasi Tinombala 2020 sudah berubah. Sandinya menjadi Operasi Madago Raya. Jadi otomatis tidak ada lagi operasi Tinombala," ujar Asops Kapolri, Irjen Imam Sugianto di Mabes Polri, Rabu (17/2/2021
Menurut Imam, secara umum, 'Madago Raya' bermakna baik hati dan dekat dengan masyarakat. Diharapkan operaso ini bisa segera menuntaskan misi perburuan Ali Kalora cs.
Ali Kalora diburu di pegunungan Sulteng. Diperkirakan komplotan teroris MIT ini masih menyisakan 11 orang. Mereka diperkirakan menguasai sejumlah senjata api.
Pada akhir November 2020 Aparat gabungan Satgas Tinombala melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora cs. Perburuan terakhir kali dilaporkan sudah mencapai hutan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Tempat tempat yang diduga jadi lokasi pelarian mereka sudah disisir. Sedang dilakukan pengepungan oleh Satgas Tinombala, di beberapa titik namun belum membuahkan hasil. Beratnya medan menjadi kendala utama perburuan.
Sebelumnya Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora diduga bertanggung jawab atas pembantaian satu keluarga di Desa Lembatongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Pembantaian keji itu menewaskan 4 orang yang terdiri atas suami, istri, anak dan menantu.
Hasil olah TKP pembunuhan dilakukan kelompok sipil bersenjata MIT. Pelakunya 8 orang. Para korban dibakar dan dipenggal dan harta mereka juga dirampas.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5