Jumat, 09 Oktober 2020 14:40

Relaksasi Pajak Mobil Baru 0%, Industri Otomotif Masih di PHP Kementerian Keuangan

Pameran Mobil. (int)
Pameran Mobil. (int)

Pengamat Otomotif, Bebin menilai isu tersebut kontraproduktif.

PEDOMANMEDIA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sempat melontarkan wacana pajak mobil baru 0% untuk mendongkrak industri otomotif yang tengah lesu. Wacana relaksasi pajak mobil baru itu diusulkan kepada Kementerian Keuangan, namun hingga belum ada kepastian apakah wacana tersebut diterima atau tidak.

Untuk diketahui, banyak komponen harga mobil on the road hampir setengahnya yang mengalir ke kas pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dari pajak. Jika pajak dinolkan, tentu harga mobil baru akan jauh lebih murah.

Dengan harga yang lebih murah karena relaksasi pajak mobil baru, daya beli masyarakat bisa meningkat. Ujung-ujungnya, industri otomotif bangkit. Kebangkitan industri otomotif dipercaya bisa berdampak kepada pergerakan ekonomi. Apalagi, industri otomotif yang melibatkan 1,5 juta tenaga kerja menyumbang PDB (produk domestik bruto) hampir sebesar 10%.

Baca Juga

Kukuh Kumara, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan, industri otomotif memerlukan kepastian secepatnya dari wacana tersebut.

"Disetujui atau tidak disetujui harus ada kepastian, jangan terlalu lama. Kepastian apakah pajak 0%, apakah 10%, apakah 20%, berapa pun juga yang penting ada kepastian supaya kemudian orang bisa mengambil keputusan (untuk membeli mobil baru)," katanya dilansir dari detik.com.

Sebab, jika tidak dipastikan secepatnya, banyak konsumen yang menunda pembelian mobil baru. Wacana pajak mobil baru 0% yang belum dipastikan itu membuat konsumen yang sudah pegang dana untuk membeli mobil mengurungkan niatnya. Mereka menunggu kepastian kapan harga mobil baru bisa lebih murah dengan adanya pajak 0%.

Saat ditanyakan, Kukuh sendiri belum bisa memastikan apakah ada titik terang dari Kementerian Keuangan terkait wacana pajak mobil baru 0%. Namun, Kukuh menegaskan harapannya dengan pajak 0% bisa menumbuhkan industri otomotif.

"Itu bukan wilayah kita. Itu wewenangnya pemerintah (memutuskan pajak mobil 0%). Kita berharap kalau itu ada keringanan/relaksasi harapannya adalah pasarnya tumbuh," sebutnya.

Pengamat otomotif Bebin Djuana bilang, isu ini bisa menjadi kontraproduktif. Bukannya mendongkrak penjualan, isu yang belum jelas kepastiannya apakah diterima wacana pembebasan pajak mobil baru itu atau tidak, malah membuat orang menunda pembelian mobil baru.

"Mereka (konsumen yang sudah punya budget untuk beli mobil) akan beranggapan, 'Jangan (beli mobil dulu) deh, mungkin bulan depan keluar peraturan,'" ujar Bebin.

"Isu yang seperti ini bisa jadi kontraproduktif, hati-hati. Daripada cuma sekadar isu (yang belum pasti-Red), lebih baik jadi sebuah kejutan. Masyarakat nggak tahu apa-apa, tahu-tahu ada pemberitahuan potongan pajak dan sebagainya," ucap Bebin.

Editor : Jusrianto
#Industri Otomotif #Relaksasi Pajak Mobil Baru 0%
Berikan Komentar Anda