Gadis Diperkosa Lalu Dibunuh, Mayatnya Dibuang ke Tempat Sampah

Gadis remaja itu diduga diperkosa dan dibunuh, mayatnya lalu ditemukan dalam bungkus seprai dan plastik di tanah kosong pada 30 September.
MEKSIKO, PEDOMANMEDIA - Seorang gadis remaja ditemukan tak bernyawa di tumpukan sampah. Ia diduga korban pembunuhan dan perkosaan oleh 3 teman prianya.
Korban berusia 13 tahun diidentifikasi oleh media Meksiko sebagai Rosa Isabel MC. Ia ditemukan tewas di kota Ciudad Juarez, tepat di selatan El Paso, Texas, seperti yang dilansir dari The Sun pada Sabtu (9/10/2021).
Gadis remaja itu diduga diperkosa dan dibunuh, mayatnya lalu ditemukan dalam bungkus seprai dan plastik di tanah kosong pada 30 September.
Penyebab kematian gadis itu dinyatakan karena mati lemas, menurut laporan media berita Meksiko, Debate.
Setelah serangan pemerkosaan dan pencekikan itu, 3 anak di bawah umur ditangkap pada Selasa (5/10/2021).
El Diario melaporkan bahwa 3 remaja tersebut kejahatan terhadap Rosa, diduga mengaku kepada polisi bahwa mereka membunuh Rosa, yang dikenal oleh teman-temannya sebagai Rosita.
Ketiga remaja itu juga mengaku melakukan pelecehan seksual dan kemudian mencekik gadis remaja itu, menurut media Meksiko.
Mereka kemudian dibawa ke hadapan hakim Mariano Moctezuma Castillo, yang mendakwa mereka dengan pemerkosaan perempuan dan pembunuhan yang memberatkan, menurut Pengadilan Tinggi Kehakiman negara bagian Chihuahhua.
Para remaja telah ditahan di penjara sambil menunggu persidangan.
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan gadis remaja itu memicu kemarahan warga setempat yang menuntut keadilan bagi Rosita.
Setelah mayat gadis remaja itu ditemukan, keluarga dan teman-teman berkumpul untuk pemakamannya di gereja Santa Maria de la Montana.
Jenazahnya juga sempat dibawa ke sekolahnya, Sekolah Menengah Teknik Nomor 41 di lingkungan Enrique Guzman, untuk terakhir kalinya.
Antonio Coronel Sosa, direktur sekolah, mengatakan, "(Kasus) ini panggilan untuk seluruh masyarakat, diperlukan banyak dukungan untuk pengawasan."
"Kepada orang tua, bantu kami untuk merawat anak-anak Anda sebanyak mungkin, ini adalah pertarungan yang sangat sulit," kata Sosa tentang ancaman kejahatan seksual dan dorongan untuk melakukan kejahatan tersebut.