Kamis, 27 Januari 2022 09:36

Polisi Identifikasi 17 Korban Tewas Bentrok Sorong, 6 Warga Sulsel

Daftar korban tewas bentrok di Sorong yang dirilis Polda Papua Barat.
Daftar korban tewas bentrok di Sorong yang dirilis Polda Papua Barat.

Dari 17 korban tewas, 6 di antaranya adalah warga Makassar. Dari semua korban hanya satu yang keluarganya belum bisa dihubungi.

MANOKWARI, PEDOMANMEDIA - Polda Papua Barat merilis identitas 17 korban tewas dalam bentrok di Diskotik Double O Kota Sorong, Kamis (27/1/2022). Enam korban adalah warga Sulawesi Selatan.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi menyampaikan dari 17 korban tewas sebagian besar keluarganya beralamat di luar Papua Barat.

"Identifikasi sementara 17 korban yang meninggal dunia sudah diketahui identitasnya. Dari semua korban hanya satu yang keluarganya belum bisa dihubungi. Ada juga yang keluarganya datang langsung ke posko antemortem dan sudah terdata," ujar Adam, Kamis (27/1/2022).

Dari data yang dikeluarkan, korban meninggal dunia yaitu Nur Kalsum dari Kalimantan-Makassar, Ferman Saputra dari Palembang, Edit Tri P dari Palopo- Makassar, Afifah Maesa dari Bandung, Yandra Firman dari Palu, Indah Sukmadani dari Bukit Tinggi, Cristian Wahyu dari Surabaya, Rahmi Dian Putri dari Jakarta, M Basuni dari Malang, Desra Wahyu.A. dari Surabaya, Arum Ainun dari Makassar, Widyanti Ariesta dari Bandung, Ananin Novalia dari Makassar, Fikram dari Sorong, Icha dari Sorong dan Ridwan Dodoh dari Sorong. Sedangkan satu korban Melani Safitri keluarganya belum bisa dihubungi.

Adam juga mengatakan untuk membantu proses identifikasi kepada para korban, Mabes Polri mengirimkan 5 anggotanya ke Sorong.

Bentrok di Kota Sorong melibatkan dua etnis. Bentrokan awalnya menewaskan 1 orang. Namun terjadi bentrok susulan yang berbuntut pembakaran Diskotik Double O.

Kebakaran ini menewaskan 17 orang. Para korban adalah pengunjung dan pegawai diskotik. Mereka tewas terpanggang.

Rabu kemarin Polres Sorong Kota memediasi dua kubu warga yang bertikai di Sorong. Mediasi dipimpin Kapolres Sorong Kota. Hadir para kepala suku dan tokoh kedua belah pihak.

"Tadi mereka para kepala suku baik dari masyarakat Kei maupun masyarakat Ortega telah dipertemukan. Mereka sepakat mengakhiri konflik dan berdamai. Mediasi didampingi Kapolres Sorong Kota dan Direktur Intelkam Polda Papua Barat," kata Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Adam Erwindi, Rabu (26/1/2022).

Menurut Adam, mediasi tersebut menyepakati beberapa poin. Pertama kedua kubu siap mengakhiri pertikaian dan menyerahkan seluruh proses hukum pada pihak berwenang. Kedua kubu juga sepakat tidak saling memprovokasi dan hidup berdampingan dengan damai.

Kepala Suku Besar Masyarakat Kei kata Adam telah menyampaikan sikap mereka mengutuk bentrokan yang menewaskan 18 orang itu. Menurutnya, kepala suku juga menjamin warganya tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku.

"Kepala Suku Kei menyebutkan bahwa masalah ini diserahkan ke pihak kepolisian karena kepolisian yang mempunyai wewenang dalam penegakan hukum," jelas Adam.

Senada dengan Suku Kei, Suku Ortega juga sepakat menempuh jalan damai.

"Mereka sudah ikhlaskan kejadian tersebut. Mereka menyampaikan bahwa sebenarnya kami dari dua suku ini adalah saudara karena kami satu nenek moyang. Dan kami harap kejadian tersebut tidak berlarut-larut," kata Adam menirukan komitmen Suku Ortega.

Penulis : Chatrina Pakonglean
Editor : Muh. Syakir
#Bentrok Sorong #Korban Tewas Bentrok Sorong
Berikan Komentar Anda