Minggu, 24 Juli 2022 13:35

Sudah 1.700 Orang Meninggal Akibat Gelombang Panas di Spanyol-Portugal

Sudah 1.700 Orang Meninggal Akibat Gelombang Panas di Spanyol-Portugal

Paparan panas yang ekstrem sering memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

JENEWA, PEDOMANMEDIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Eropa pada Jumat (22/7/2022) mengatakanl, lebih dari 1.700 kematian terjadi Portugal dan Spanyol akibat gelombang panas. Tahun ini gelombang panas disebut paling ekstrem dalam satu dekade. 

"Cuaca panas membunuh orang. Selama puluhan tahun terakhir, ratusan ribu orang meninggal akibat panas yang ekstrem selama gelombang panas berkepanjangan, sering kali dibarengi kebakaran hutan," kata direktur regional WHO untuk Eropa Hans Kluge dikutip dari kantor berita AFP.

"Tahun ini, ada lebih dari 1.700 kematian yang tidak perlu dalam gelombang panas di Spanyol dan Portugal," tambah Kluge.

Baca Juga

Ia menambahkan, paparan panas yang ekstrem sering memperburuk kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya.

"Individu di kedua ujung spektrum kehidupan--bayi dan anak-anak serta orang tua--berada pada risiko tertentu," papar Kluge.

Menanggapi pemintaan AFP, WHO Eropa menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan perkiraan awal berdasarkan laporan otoritas nasional, dan jumlah korban akan terus meningkat dalam beberapa hari mendatang.

Jumlah sebenarnya tentang kematian yang terkait dengan gelombang panas tidak akan diketahui selama berminggu-minggu, dan menurut Kluge musim panas yang terik ini belum sampai setengah jalan.

"Pada akhirnya, peristiwa minggu ini menunjukkan lagi kebutuhan mendesak tindakan pan-Eropa untuk secara efektif mengatasi perubahan iklim," ujar Kluge.

Kepala regional WHO Eropa itu menerangkan, para pemerintah perlu menunjukkan kemauan dan kepemimpinan dalam menerapkan Perjanjian Paris, yang bertujuan membatasi pemanasan suhu pada akhir abad ini tak sampai dua derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, dan sebaiknya tidak melebihi 1,5 derajat Celsius.

Kluge mengatakan, anggota-anggota WHO di kawasan Eropa yang berjumlah 53 negara dan beberapa di Asia Tengah sudah menunjukkan dapat bekerja sama menghadapi ancaman mendesak terhadap kesehatan global.

"Sudah waktunya bagi kita untuk melakukannya lagi," pungkas Kluge.

Editor : Muh. Syakir
#Gelombang Panas di Eropa #WHO
Berikan Komentar Anda