Warga Keluhkan Operasi Satlantas Malam Hari di Torut, Begini Respons Polres
Akan terus melanjutkan operasi. Sebab masih banyak pengendara yang tidak taat aturan.
TORUT, PEDOMANMEDIA - Masyarakat pengguna jalan mengeluhkan operasi Satuan Lalu Lintas Polres Toraja Utara yang marak belakangan. Pengguna jalan menilai razia malam hari terlalu intens dan kerapkali tak dilengkapi papan pemberitahuan.
"Gencar sekali operasinya akhir akhir ini. Bahkan pagi sore ada operasi. Kadang juga operasi tidak ada papan bicaranya. Jadi kita bingung," ujar Edi, salah seorang pengguna jalan.
Edi mempertanyakan operasi yang terlalu gencar. Menurutnya, operasi malam hari juga harusnya dibatasi. Apalagi tidak memasang papan informasi.
"Saya kira Operasi Zebra kan sudah berakhir. Kok masih ada operasi malam malam. Saya khawatir ini juga melanggar," tuturnya.
Edi juga menyoroti lokasi sweeping di jalur berbelok. Menurutnya, itu membahayakan pengguna jalan.
"Ada saya lihat mereka sweeping di tikungan tanpa papan informasi, dan juga di kampung-kampung," beber Edi.
Sementara itu kapolres Toraja Utara AKBP Zulandan saat di konfirmasi mengatakan bahwa yang mengeluhkan operasi Satlantas adalah orang yang suka melanggar.
"Berarti yg mengeluh pasti pengendara yang suka ugal-ugalan. Tak pakai helm, knalpot bronk, pelanggar lalu lintas pastinya kan yang mengeluh? Kalau yang tertib berkendara dengan baik, menggunakan helm , knalpot standar pasti tidak mengeluh kan?," ungkap Zulanda.
Terpisah, Kasatlantas Polres Toraja Utara Iptu Marzuki yang dikonfirmasi membenarkan adanya operasi di pagi dan sore hari belakangan ini. Namun menurutnya, operasi itu rutinitas dan tidak ada yang dilanggar.
"Jadi sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang komplen dan di sini saya mau jelaskan bahwa kemarin itu ada Operasi Zebra selama 14 hari. Selama saya operasi saya tidak pernah melakukannya tanpa adanya papan informasi, kecuali di pagi hari mungkin ada pengaturan itu tidak mungkin orang lewat di depan saya atau anggota saya ada yang melakukan pelanggaran kasat mata tidak pakai helm menggunkan knalpot bising pasti itu ditahan," beber Marsuki.
Marzuki mengaku akan terus melanjutkan operasi. Sebab masih banyak pengendara yang tidak taat aturan.
"Bagaimana semrawutnya orang - orang di Rantepao. Tidak menggunakan helm, ada anak anak juga yang membawa kendaraan. Ada yang berboncengan tiga. Bahkan sampai tidak membawa surat kendaraan. Semua itu harus kita tertibkan. Ini demi keselamatan bersama," imbuhnya.
"Soal operasi di malam hari itu tidak ada pelanggarannya. Itu sudah sesuai SOP. Aaya garansi itu," tegas Marzuki.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5