Ekonomi Sulsel Melambat, BI Sebut Efek Geopolitik Global
Menurut Rizki, inflasi masih tinggi dengan penurunan yang lambat. Meski pengetatan moneter agresif di negara-negara maju.
MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Bank Indonesia (BI) Cabang Sulsel menyebutkan, sepanjang 2024 ekonomi dunia diprediksi masih akan melambat akibat resistensi geopolitik. Efek resistensi global ini, membuat ekonomi Sulawesi Selatan melambat di triwulan IV 2023.
Hal ini disampaikan Kepala BI Perwakilan Sulsel Rizki Ernadi Wimanda, di Makassar, Selasa (06/02/2024). Kata Rizki, perekonomian dunia diperkirakan melambat dengan ketidakpastian ekonomi tinggi. Gejolak global masih akan terjadi karena fragmentasi geopolitik yang memengaruhi geoekonomi.
"Di antaranya perang Rusia-Ukraina, konflik Israel di Palestina, dan perang dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok. Kemudian pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan menurun ke 2,8 persen (yoy) pada tahun 2024, dan akan kembali meningkat pada Tahun 2025 ke 3% (yoy)," paparnya.
Menurut Rizki, inflasi masih tinggi dengan penurunan yang lambat. Meski pengetatan moneter agresif di negara-negara maju.
"Tapi ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan. Kinerja dan prospek ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah semakin tingginya ketidakpastian global dan inflasi telah lebih cepat kembali ke kisaran sasarannya dan tetap terkendali rendah," jelasnya.
Sedangkan pertumbuhan ekonomi kata dia, juga tetap baik. Kinerja positif tersebut tidak lepas dari kuatnya sinergi respons bauran kebijakan ekonomi nasional yang prudent dan konsisten untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan.
Sementara itu, perkembangan ekonomi Sulsel di triwulan IV 2023 tumbuh sebesar 3,79 persen. Angka ini melambat dari 4,05 persen pada triwulan III 2023.
"Perkembangan ekonomi Sulsel Triwulan IV 2023, ekonomi Sulsel triwulan IV 2023 tumbuh 3,79 persen (yoy), melambat dari 4,05 persen (yoy) pada triwulan III 2023," jelas Rizki.
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi nasional meningkat dari 4,94 persen (yoy) pada triiwulan III 2023 menjadi 5,04 persen (yoy) pada triwulan IV 2023.
Yang kedua dari sisi lapangan usaha, mayoritas LU utama (pertanian, perdagangan, industri pengolahan, dan infokom) tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun demikian, LU konstruksi dan pertambangan tumbuh lebih baik.
"Ketiga dari sisi pengeluaran tingginya konsumsi RT dan PMTB seiring peningkatan aktivitas masyarakat dan pelaku usaha menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan. Namun
demikian, kondisi geopolitik global secara signifikan mempengaruhi kinerja ekspor dan impor komoditas," terang Rizki.
"Dengan demikian pertumbuhan ekonomi Sulsel, secara kumulatif pada Tahun 2023 tercatat sebesar 4,51 persen (yoy), lebih rendah daripada pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,05 persen (yoy)," tutup Rizki.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5