Kadis PML Tator Jawab Soal Proyek Papan Bicara: Kepala Lembang Gagal Paham!

Pengadaan papan bicara sosialisasi pencegahan narkoba, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya narkoba.
TATOR, PEDOMANMEDIA - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Lembang (DPML) Tator Marida Bungin angkat bicara soal pengadaan papan bicara sosialisasi pencegahan narkoba yang dipertanyakan kepala Lembang, Jumat (03/05/2024). Ia menyebut, kepala lembang tak paham urgensi sosialisasi proyek ini.
"Berarti kepala lembangnya yang tidak paham kalau ngomongnya begitu. Itu kan ya memang artinya untuk penanganan narkoba semua untuk mendukung pemberantasan narkoba. Jadi kita mengharapkan dari dana desa memungkinkan hal itu," ujar Marida Bungin, kepada PEDOMANMEDIA, Jumat (03/05/2024).
Ia menjelaskan, pengadaan papan bicara di setiap Lembang itu tidak diwajibkan.
"Kalau misalnya dianggarkan 1 papan Rp5 juta tetapi dalam pelaksanaanya hanya menghabiskan Rp3,5 juta atau Rp3,4 juta itu saja yang dipertanggungjawabkan. Bukan berarti harus Rp5 juta ya itu kan RAB-nya kali sekian papan yang mereka anggarkan. Terserah mereka tidak ada kewajiban bahwa 1 lembang harus sekian. Tergantung dari kebutuhan mereka. Jadi bukan keharusan," jelas Marida.
Lanjut Marida, pengadaan papan bicara sosialisasi pencegahan narkoba, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya narkoba.
"Kita mendukung hal itu untuk mendukung pemberantasan narkoba. Kita sekarang darurat narkoba," jelasnya.
Soal teknis, Marida mengaku jadi wewenang BNN. BNN yang akan menjelaskan bagimana teknis dan arti penting sosialisasi lewat papan bicara ini.
Marida juga menegaskan, anggaran papan bicara tak disetorkan ke DPML. Melainkan dikerjakan dan dikelola sendiri oleh lembang,
"Bukan DPML yang akan diberikan itu uangnya. Mereka yang kerja. Jadi jangan gagal paham. Tidak betul itu akan disetor ke DPML Rp5 juta kali sekian papan. Waduh cepat kaya DPML kalau begitu. Tidak pernah DPML mengelola kegiatannya lembang," kata Marida.
Hanya saja proyek ini memang atas persetujuan dirinya karena pencegahan narkoba di Tator diasisatensi. Kata Marida, karena kondisi yang sudah darurat, maka perlu dilakukan kampanye hingga ke pelosok. Karena itulah lembang dilibatkan dalam sosialisasi.
"Oia itu ada diasistensi, seperti kemarin kan selama ini sudah ada beberapa lembang yang sudah jadi lokus itu tidak perlu lagi. Kemudian lembang-lembang yang rawan seperti pintu masuk daerah yang agak rawan itu Gandang Batu daerah Kaduaja kan itu masuknya dari sana," tutupnya.
Sebelumnya sejumlah kepala lembang (kepala desa) di Tana Toraja mempertanyakan proyek pengadaan papan bicara yang diinisiasi Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Lembang (DPML) Tator. Untuk mendanai proyek ini setiap lembang harus mengeluarkan anggaran hingga Rp5 juta.
Salah seorang kepala Lembang kepada PEDOMANMEDIA mengatakan, banyak kepala lembang mempertanyakan urgensi papan bicara itu. Mereka juga mengaku kaget dengan nilai anggaran yang harus dikeluarkan.
"Kami juga bingung papan bicaranya seperti apa. Kenapa kami harus setorkan sampai Rp5 juta. Makanya banyak yang menolak," jelasnya, Kamis (2/5/2024).
Ia menjelaskan, kabarnya papan bicara ini untuk sosialisasi pencegahan narkoba. Sebelumnya, selain papan bicara juga ada pelatihan dan penyuluhan pencegahan narkoba.
"Dulu itu programnya namanya pelatihan. Ada pelatihannya, ada juga fisiknya. Fisiknya itu yang mau dipasang di sudut-sudut lembang itu papan bicaranya, kalau tidak salah dianggarkan 10 papan bicara per lembang," katanya.
Menurutnya, sebelumnya bahkan setiap lembang dimintai setoran hingga Rp25 juta. Namun beberapa kepala lembang melayangkan protes. Sampai kemudian anggaran diturunkan menjadi Rp5 juta.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5