Sabtu, 11 Mei 2024 18:39

Banjir Bandang Terjang Afghanistan, 200 Orang Tewas-Ribuan Rumah Hancur

Banjir bandang menghancurkan wilayah Afghanistan. (int)
Banjir bandang menghancurkan wilayah Afghanistan. (int)

Hujan lebat yang mengguyur pada Jumat (10/5) waktu setempat juga menyebabkan kerusakan parah di Provinsi Badakhshan, Provinsi Ghor dan Provinsi Herat.

KABUL, PEDOMANMEDIA - Lebih dari 200 orang tewas usai banjir bandang menerjang wilayah Afghanistan bagian utara. Ribuan rumah juga dilaporkan hancur disapu air bah.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (11/5/2024), Organisasi Migrasi Internasional (IOM) pada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan lebih dari 200 orang tewas dan ribuan rumah hancur atau rusak di Provinsi Baghlan ketika hujan lebat, yang mengguyur sepanjang Jumat (10/5) waktu setempat memicu banjir besar di area itu.

Di distrik Baghlani Jadid, sedikitnya 1.500 rumah mengalami kerusakan atau hancur. Laporan IOM, yang mengutip Otoritas Penanggulangan Bencana Nasional Afghanistan, menyebut "lebih dari 100 orang tewas" di distrik tersebut.

Baca Juga

Para pejabat pemerintahan Taliban, yang kini menguasai Afghanistan, menyebut sedikitnya 62 orang tewas hingga Jumat (10/5) malam waktu setempat.

Juru bicara pemerintahan Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam pernyataan via media sosial X pada Sabtu (11/5) waktu setempat mengatakan bahwa "ratusan warga kita telah menjadi korban bencana banjir ini". Dia tidak membedakan jumlah korban tewas dan korban luka, meskipun sempat menyebut puluhan orang tewas.

Beberapa provinsi lainnya di Afghanistan juga diterjang banjir bandang, dengan para pejabat di Provinsi Takhar melaporkan 20 orang tewas pada Sabtu (11/5).

Hujan lebat yang mengguyur pada Jumat (10/5) waktu setempat juga menyebabkan kerusakan parah di Provinsi Badakhshan, Provinsi Ghor dan Provinsi Herat.

Kementerian Pertahanan Afghanistan, dalam pernyataan terpisah, mengatakan bahwa para personel darurat dikerahkan ke area-area terdampak banjir dan bergegas menyelamatkan orang-orang yang terluka dan terjebak.

Afghanistan yang mengalami musim dingin relatif kering sehingga membuat tanah di negara itu sulit menyerap curah hujan, sangat rentan terhadap perubahan iklim.

Negara yang dilanda perang selama empat dekade ini merupakan salah satu negara termiskin di dunia, dan menurut para ilmuwan, menjadi salah satu negara yang paling tidak siap menghadapi dampak pemanasan global.

 

Editor : Muh. Syakir
#Banjir Bandang
Berikan Komentar Anda