Satpol PP Tebang Pilih Bongkar Bangunan, Ketua DPRD Tator: Saya akan Ributi

Dijelaskan Welem, penertiban di bantaran sungai memang harus dilakukan. Karena itu menyangkut keselamatan warga.
TATOR, PEDOMANMEDIA - Ketua DPRD Tana Toraja Welem Sambolangi menyoroti langkah Satpol Pamong Praja menggusur bangunan yang berdiri di bantaran sungai Makale. Welem menilai pembongkaran yang dilakukan terkesan tebang pilih.
"Pada prinsipnya kita memberikan dukungan kepada Satpol PP melakukan penertiban di bantaran sungai. Tapi jangan kesannya tebang pilih. Ada yang digusur, ada yang dibiarkan," kata Welem kepada PEDOMANMEDIA, Selasa (11/6/2024).
Menurut Welem, saat ini ada dua bangunan yang telah dibongkar Satpol PP. Sementara ada puluhan bangunan semi permanen lainnya yang masih berdiri, mulai dari Pasar Makale sampai Starda.
"Ini yang saya maksud tebang pilih karena puluhan bangunan serupa dibiarkan tetap berdiri. Kalau itu tidak disikapi, saya akan ributi," ketus Welem.
Welem melihat ada kesan setengah hati dalam bertindak. Ia mengaku akan meminta penjelasan dari Kasatpol PP Anton Toding atas langkah aparatnya itu.
Dijelaskan Welem, penertiban di bantaran sungai memang harus dilakukan. Karena itu menyangkut keselamatan warga.
"Toraja itu kan rawan banjir. Kita akui ada masyarakat yang masih bandel membangun di bantaran sungai. Saya ingatkan Satpol PP agar mereka menertibkan mulai dari Pasar Makale sampai di Starda Baru," tegas Welem.
Sementara itu Kasatpol PP Tana Toraja Anton Toding yang dikonfirmasi mengatakan bahwa dirinya melakukan penertiban berdasarkan Perda No 2 Tahun 2019 tentang Sempadan Sungai. Ia menegaskan tak ada pilih kasih dalam penertiban.
"Kalau kita bicara data kami belum petakan. Saya cuma melakukan penertiban berdasarkan Perda No 2 Tahun 2019. Yang kita tertibkan yang kelihatan secara kasat mata saja dulu," ungkap Anton.
Anton mengatakan, untuk saat ini mereka sudah membongkar dua bangunan di bantaran sungai yakni di Pasar Makale dan di Starda. Menurut dia, masih ada beberapa titik yang akan menjadi target selanjutnya.
"Baru 2 bangunan yang kita tertibkan (bongkar paksa) nanti baru kita lihat berapa jumlahnya bangunan yang melanggar. Kita akan bongkar paksa," beber Anton