Jumat, 22 Januari 2021 08:11

Gempa Sulut Getarannya Sampai Ternate, BMKG: Tetap Waspada

Ilustrasi (INT)
Ilustrasi (INT)

Lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah. Ini akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.

JAKARTA, PEDOMANMEDIA - Gempa tektonik bermagnitudo 7,1 yang mengguncang Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara malam tadi, getarannya dirasakan sampai Ternate. Gempa ini termasuk skala menengah, namun tak berpotensi tsunami.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG), menyebut gempa berada di wilayah Laut Filipina. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan, episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT.

Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 119 km.

Baca Juga

Menurut Bambang, dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault)," ujar dia.

Adapun guncangan gempabumi ini dirasakan di beberapa daerah, yaitu Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Manado, Bitung III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). Lalu Galela, Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Juga terasa di Bolaang Uki II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI (getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang)

Bambang menegaskan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Sementara itu, hingga Kamis pukul 19.39 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Secara terpisah, Kamis malam, dikutip Kompas.com, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa yang mengguncang Talaud termasuk gempa berkekuatan besar lazimnya terjadi di zona tunjaman lempeng.

Pembangkit gempa berkekuatan 7,0 ini, kata Daryono, adalah deformasi batuan di bagian slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi di bawah Kepulauan Talaud dan Miangas.

Sifat elastis pada batuan ini yang menjadikan batuan tidak rapuh, sehingga gempa susulan jarang terjadi.

Berdasarkan hasil monitoring BMKG, selama beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan aktivitas seismisitas di wilayah ini khususnya untuk aktivitas gempa menengah di kedalaman sekitar 100 kilometer.

Bambang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, masyarakat diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutur dia.

Editor : Muh. Syakir
#Gempa Sulut #BMKG #Tsunami
Berikan Komentar Anda
Epaper
Cover Epaper
Populer