Program Listrik Hijau, Hemat Biaya Operasional Petani di Pinrang dan Enrekang
September 2024 sudah 3.693 pelanggan yang menikmati manfaat Electrifying Agriculture di Sulselrabar.
PINRANG, PEDOMANMEDIA - Program Electrifying Agriculture atau listrik hijau dari PT PLN (Persero) membawa angin segar bagi petani di Kabupaten Pinrang dan Enrekang.
Program ini sukses menekan biaya operasional petani hingga 83 persen per bulan.
Layanan Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN juga membuka peluang baru bagi para petani untuk menembus pasar ekspor.
Tahir seorang petani di Desa Maritengngae, Pinrang, merasakan langsung manfaat program ini. Sebelum menggunakan listrik, ia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp2,25 juta per bulan untuk membeli 70 tabung gas guna mengairi sawahnya.
Kini setelah beralih ke listrik, Tahir hanya perlu mengeluarkan Rp378 ribu untuk token listrik per bulan.
"Penggunaan listrik sangat menghemat biaya operasional dan mengurangi kerepotan dalam membeli gas," ungkapnya.
Senada dengan Tahir Hasbi, petani bawang merah di Desa Saruran, Kabupaten Enrekang juga merasakan manfaat yang signifikan.
Sebelum menggunakan listrik, ia harus mengeluarkan Rp5,2 juta per panen untuk biaya operasional diesel.
Namun kini dengan program EA, ia hanya perlu Rp1,3 juta per panen, yang berarti penghematan sebesar 75 persen.
Hasbi juga mencatat peningkatan produksi dari 45 ton menjadi 48 ton per tahun, yang berdampak pada peningkatan pendapatan hingga Rp69 juta.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Budiono menjelaskan bahwa program Electrifying Agriculture tidak hanya membantu petani menghemat biaya, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha mereka.
"Kami terus berupaya memberikan layanan listrik yang andal dan inovatif, demi mendukung kesejahteraan masyarakat serta memperkuat sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan," ujar Budiono.
Ia juga menambahkan bahwa PLN berkomitmen memperluas akses listrik di daerah-daerah terpencil, termasuk kawasan 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), seperti di Pinrang dan Enrekang.
Hingga September 2024 sudah ada 3.693 pelanggan yang menikmati manfaat Electrifying Agriculture di Sulselrabar dengan total daya terpasang sebesar 189.867 kVA.