Viral Pegawai Bapenda Makassar Kampanyekan INIMI, Pjs Wali Kota Diminta Selidiki

Ansar yakin, Rimba Syarifuddin tak bekerja sendiri. Ia bekerja di bawah komando.
MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Seorang pegawai Laskar Pelangi (LP) Bapenda Kota Makassar bernama Rimba Syarifuddin terindikasi ikut mengampanyekan paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 3, Indira Yusuf-Ilham (INIMI). Rimba terindikasi berkampanye lewat postingannya di Grup WhatsApp Laskar Pelangi Bapenda.
Dalam postingannya, Rimba menyertakan flyer bergambar Indira-Ilham. Lalu ia menulis keterangan yang secara eksplisit mengajak untuk memilih pasangan Inimi.
"Makassar tidak butuh yang pertama ataupun yang kedua karena pertama dan kedua sudah membuat Makassar lebih baikbaik di bawah kepemimpinan Pak Danny. Jangan biarkan Makassar mundur lagi dengan kembali ke 1 dan 2. Tapi Makassar butuh yang ketiga kalinya untuk lanjutkan kebaikan Makassar. Juga tidak butuh yang keempat karena sesuai hukum alam tidak ada angka 4 kalau yang 3 belum jadi," tulisnya.
Lalu di akhir kalimat ia memasang hastag #Lanjutkan Kebaikan. Lanjutkan Kebaikan adalah jargon yang dipopulerkan oleh pasangan Indira-Ilham (INIMI).
Setelah postingan ini, muncul beragam tanggapan. Postingan dengan akun atas nama Rimba Syarifuddin ini kemudian beredar luas di sejumlah Grup WA.
Direktur Laksus Muhammad Ansar mengatakan, dukungan terbuka Laskar Pelangi kepada paslon Inimi adalah gejala tidak sehat. Ini mengindikasikan di Pemkot Makassar ada mobilisasi pegawai secara masif.
"Ini tantangan bagi Bawaslu dan Pjs Wali Kota Makassar. Bawaslu dan Pjs Wali Kota harus segera bersikap. Pegawai Laskar Pelangi yang secara terang-terangan mengampanyekan paslon wali kota harus ditindak tegas," jelas Ansar.
Ansar juga menantang Pj Sekda Makassar Irwan Adnan untuk menyelidiki pegawai Laskar Pelangi, atas nama Rimba Syarifuddin. Jika benar yang bersangkutan terbukti terlibat kegiatan politik praktis, harus ada tindakan tegas.
"Saya kira ini tugas Pj Sekda. Sekda harus segera membersihkan pegawai yang terlibat kegiatan politik praktis," katanya.
Ansar yakin, Rimba Syarifuddin tak bekerja sendiri. Ia bekerja di bawah komando.
"Rimba Syarifuddin cuma pion-pion kecil. Ada komando. Siapa komandonya? Ya jelas pegawai juga. Nah ini tugas Pjs Wali Kota untuk membongkar itu," paparnya.
Ansar juga meminta Pj Sekda menginstruksikan BKD melakukan inventarisasi terhadap ASN dan Laskar Pelangi yang terindikasi tidak netral. Ansar menyebut, Rimba Syarifuddin bukan satu-satunya pegawai yang terlibat berkampanye.
"Masih banyak yang lain. Terutama itu lurah dan camat. Harus disterilkan itu. Mereka semua bergerak masif untuk memenangkan INIMI," ujar Ansar.
Pergerakan bawah tanah camat lurah menurut Ansar sudah terbaca lewat pemecatan massal Ketua RT dan RW.
"Itukan komando dari atas. Lurah dan camat ini memang sudah diberi mandat untuk mengeksekusi RT dan RT yang tidak mendukung paslon INIMI," jelasnya.
Karena itu, Ansar meminta Pjs Wali Kota dan Bawaslu harus jeli membaca pergerakan camat dan lurah.