Kamis, 31 Oktober 2024 19:52

SPBU Bolu Rantepao Bantah Ada Kongkalikong dengan Mobil Tangki Jumbo

Ramli Made Ali Razak
Ramli Made Ali Razak

Ramli menegaskan, pihaknya tidak akan membiarkan mobil tangki jumbo beroperasi di SPBU Bolu.

TORUT, PEDOMANMEDIA - Pihak SPBU Bolu Rantepao, Toraja Utara membantah terlibat kongkalikong dengan pemilik mobil tangki jumbo. Pihak SPBU menyebut, pengisian BBM yang dilakukan selama sudah sesuai kapasitas tangki.

"Kami selaku pengelola SPBU Bolu perlu mengklarifikasi adanya berita yang tanggal 29 Oktober 2024. Saya perlu sampaikan bahwa kami melakukan penjualan sesuai aturan yaitu menggunakan barkode. Adapun pengisian yang dilakukan sesuai dengan standar kapasitas tangki mobil," ujar Humas SPBU Bolu, Ramli Made Ali Razak dalam keterangan tertulis, Kamis (31/10/2024).

Menurut Ramli, adapun warga yang mengeluh tidak mendapatkan solar, bukan karena adanya mobil-mobil tangki jumbo. Kata dia, mungkin pada saat yang sama, stok BBM memang sudah habis.

Baca Juga

"Kami kan hanya dapat jatah 8 kl per hari. Jadi bisa saja memang sudah habis," jelasnya.

Ramli menegaskan, pihaknya tidak akan membiarkan mobil tangki jumbo beroperasi di SPBU Bolu.

'Kalau ada pasti kita tindaki," ketus dia.

Sebelumnya, masyarakat Toraja Utara kembali mengeluhkan keterbatasan stok BBM jenis solar dalam beberapa hari terakhir. Masyarakat menduga sulitnya mendapatkan solar karena masih maraknya mobil-mobil tangki jumbo yang beroperasi di SPBU.

"Sepertinya memang itu mobil-mobil tangki rakitan sulit diberantas. Buktinya minggu lalu ditertibkan, sekarang muncul lagi," ujar Anto salah seorang sopir yang tengah antre BBM di SPBU Bolu, Toraja Utara, Selasa (29/10/2024).

Menurut Anto, para pengepul BBM yang menggunakan mobil tangki jumbo sangat merugikan. Mereka membeli solar dalam jumlah yang tidak wajar.

Sehingga kata Anto, jatah solar untuk masyarakat umum menjadi berkurang. Ia menyebut, ada puluhan pengepul solar yang kerap beroperasi di SPBU Bolu.

"Herannya pihak SPBU malah mendahulukan mereka. Mereka tidak antre. Langsung ngisi saja. Jadi sepertinya ada kongkalikong antara pengepul dengan pihak SPBU Bolu," ujar Anto.

Anto mengaku menyesalkan tidak adanya tindakan tegas kepolisian terhadap SPBU Bolu.

"Harusnya ini SPBU Bolu ditindak tegas. Mereka melakukan pembiaran terhadap mafia-mafia BBM yang merugikan kami," jelasnya.

Senada Anto, sopir lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka curiga SPBU Bolu dibekingi aparat hingga tidak pernah tersentuh hukum. Padahal kata warga, ada indikasi pembiaran praktik mafia BBM di sana.

"Sampai sekarang tidak ada yang ditangkap. Baik dari pihak SPBU Bolu maupun para pengepul. Dibiarkan ji saja. Akhirnya kami yang jadi korban," ketusnya.

Para sopir menuding, para pengepul membeli solar untuk dipasok ke industri nikel di Morowali.

"Itukan sudah rahasia umum. Orang sudah tahu semua. Polisi juga sudah tahu, cuma dibiarkan," ucap warga lainnya yang mengantre.

Karenanya, masyarakat berharap agar kepolisian segera mengambil langkah tegas terhadap para pelaku mafia BBM.

"Semoga saja melalui berita ini Polda Sulsel dengar dan segera turun tangan," imbuhnya.

Penulis : Andarias Padaunan
Editor : Muh. Syakir
#Mobil tangki jumbo #SPBU Bolu
Berikan Komentar Anda