Sabtu, 30 Januari 2021 18:13

Demo Tolak Tambang, Warga Balla Tator Ancam Duduki Kantor Bupati

Warga membentang spanduk menolak eksplorasi tambang di Tator.
Warga membentang spanduk menolak eksplorasi tambang di Tator.

Jika rencana itu dipaksakan, ratusan masyarakat Lembang Balla akan turun ke jalan. Mereka mengancam menggelar aksi besar besaran di kantor bupati dan gedung DPRD.

TATOR, PEDOMANMEDIA - Masyarakat Lembang Balla, Tana Toraja terus menyuarakan penolakan terhadap rencana eksplorasi tambang panas bumi di daerah itu. Warga mengancam akan menduduki kantor bupati dan gedung DPRD.

"Hari ini saya sampaikan bahwa kami selaku masyarakat Lembang Balla Kampung Tondonna sepakat menolak keras pembangun tambang eksplorasi panas bumi yang rencananya akan dibangun di kampung halaman kami," kata Marthen Kade, warga setempat kepada PEDOMANMEDIA, sabtu (30/1/2021).

Marthen menegaskan jika rencana itu dipaksakan, ia dan ratusan masyarakat Lembang Balla akan turun ke jalan. Mereka mengancam menggelar aksi besar besaran di kantor bupati dan gedung DPRD.

Baca Juga

"Kami akan aksi di kantor bupati dalam jumlah massa besar. Kami akan terus suarakan ini sampai aspirasi kami didengarkan," katanya.

Marthen Kade juga mendesak anggota DPRD dari dapil 4 turun ke lapangan untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat. Ia mengaku menyesalkan legislator dapil 4 yang terkesan tidak peduli.

"Di sini kami harapkan bantuan dari wakil rakyat (DPRD) dan berharap agar mereka dapat membantu kami," ketusnya.

Diberitakan sebelumnya masyarakat di Lembang Balla, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja (Tator), menolak keras rencana kegiatan tambang panas bumi di wilayahnya. Mereka khawatir, eksplorasi tambang itu bisa berakibat fatal. Seperti kasus Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur.

Dari pantauan PEDOMANMEDIA, Jumat (22/01/2021), masyarakat setempat melakukan aksi protes dengan membentangkan spanduk.

Mereka juga ramai-ramai bertandatangan di atas spanduk itu, yang bertuliskan Kami masyarakat Lembang Balla menolak eksplorasi tambang bumi di Balla Bittuang.

Selain dianggap dapat menimbulkan semburan lumpur, masyarakat juga tidak ingin lahan pertanian mereka rusak karena limbah. Mereka juga tidak mau ada terjadi ledakan yang dapat menimbulkan gempa di tanah kelahirannya.

Tokoh Masyarakat (Tomas) Lembang Balla, Petrus Ramba yang ditemui, meminta pemerintah untuk menghentikan rencana pembangunan tambang itu.

Apalagi kata dia, lokasi tambang tersebut berdekatan dengan permukiman masyarakat. Dan bangunan yang akan ditempati lokasinya tepat di tana adat (adat tongkonan).

"Informasinya saya dapat pernah disosialisakan di kantor kecamatan. Namun yang hadir itu bukan masyarakat Lembang Balla, melainkan masyarakat dari luar yang bukan masyarakat yang akan merasakan langsung dampaknya," pungkasnya kepada PEDOMANMEDIA.

"Saya barharap agar tambang ini dihentikan. Karena tambang ini belum pernah disosialisasikan ke masyarakat, apalagi Lembang Balla rawat dengan tanah longsor," harap Petrus melanjutkan.

Dia menyarankan, agar masalah ini didudukkan bersama. Pemerintah harus melibatkan masyarakat lembang.

"Jangan sampai ada kepentingan-kepentingan tersendiri oleh oknum- oknum yang tidak bertanggung jawab. Dan ini bisa merugikan masyarakat adat," tukasnya.

Penulis : Andarias Padaunan
Editor : Muh. Syakir
#Eksplorasi Panas Bumi Tator #Tambang #Lembang Balla #DPRD Tator
Berikan Komentar Anda