Beda dengan Parpol Pro Jokowi Lainnya, NasDem Tetap Kukuh Pilkada Digelar 2022

NasDem merupakan satu-satunya parpol pendukung Presiden Jokowi yang tidak sepakat pilkada digelar serentak pada 2024. Meski begitu, NasDem menegaskan pihaknya tidak akan bergeser dukungan terhadap program Jokowi.
JAKARTA, PEDOMANMEDIA - Partai Besutan Surya Paloh, NasDem tetao konsisten mendukung Pilkada serentak digelar 2022 mendatang. Alasannya karena untuk kemaslahatan orang banyak dan melihat evaluasi Pemilu pada 2019 lalu.
"Kita melihat tahun 2019 ketika pemilu dilaksanakan 5 kotak kemarin, begitu banyak kegaduhan yang terjadi dan bahkan orang meninggal hanya karena gara-gara kelebihan jam kerja," kata Waketum NasDem Ahmad Ali dilansir dari detik.com.
"Saya tidak bisa membayangkan kalau kemudian 2024 itu dilakukan pilkada secara serentak, jadi mulai tahapan legislatif dilaksanakan 2023 akhir, terus kemudian 2024 masuk Pilpres, terus kemudian 2024 akhir akan Pilkada," lanjutnya.
Ia menjelaskan, NasDem khawatir akan ada banyak kegaduhan dalam rangkaian penyelenggaraan pemilu serentak tersebut. NasDem juga mengatakan akan banyak anggaran yang keluar jika pemilu dilaksanakan secara serentak.
"Jadi kita bias bayangkan di 2024 itu tidak ada urusan pemerintah, urusan rakyat itu nggak ada lagi, karena semua habis energi kita bicara hanya pilpres, pileg, sampai pilkada jadi begitu banyak persoalan nanti. Terus berapa banyak biaya nanti untuk melaksanakan agenda politik tersebut, terus keterbatasan sumber daya negara penyelenggaraan," bebernga.
Ketua Fraksi NasDem DPR itu merasa heran kenapa pandangan revisi UU Pemilu bergeser saat ini. Padahal, menurutnya, hampir semua fraksi di Komisi II sepakat pilkada diselenggarakan pada 2022.
"Sikap NasDem itu selaras dengan sikap parpol yang kemarin mengusulkan revisi UU Pilkada. Di Komisi II kan hampir semua fraksi sepakat untuk menormalisasi Pilkada sampai 2022," ujarnya.
"Konsepsi ini sebenarnya sudah disepakati oleh semua parpol, pertanyaannya kenapa konsistensi mereka menjadi bergeser, rame-rame menolak, saya tidak tahu ada apa, tapi yang saya tau di Komisi II ini sudah berbulan-bulan dilakukan kajian para pakar, pegiat, dan nggak tahu tiba-tiba seminggu terakhir ada perubahan sikap parpol itu," tambahnya lagi.
Meski begitu, NasDem tetap menghargai sikap parpol tersebut. Ali menegaskan NasDem konsisten tetap mendukung pilkada 2022.
"Tapi itu adalah hak parpol tersebut, tapi NasDem konsisten bahwa agenda pilkada itu harus dinormalkan kembali di tahun 2022, kira tidak mau kaku bahwa UU sudah diamandemen, tapi kita lihat kemaslahatannya untuk kepentingan orang banyak," ujarnya.
Diketahui, NasDem merupakan satu-satunya parpol pendukung Presiden Jokowi yang tidak sepakat pilkada digelar serentak pada 2024. Meski begitu, NasDem menegaskan pihaknya tidak akan bergeser dukungan terhadap program Jokowi.
"Komitmen partai NasDem dengan Pak Jokowi bagaimana mendukung semua program pembangunan Pak Jokowi, itu tidak akan pernah bergeser. Mungkin bisa saja parpol ini multitafsir terhadap penyampaian Pak Jokowi. Saya tidak yakin juga kalau Pak Presiden menghendaki itu, karena saya yakin bagaimana beliau menghargai aspirasi masyarakat," pungkasnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5