Sabtu, 23 November 2024 09:20

Lagi 2 Warga Sulsel Tewas Ditembak KKB di Papua Tengah

Ilustrasi (int)
Ilustrasi (int)

Bayu mengatakan pihaknya akan berusaha mengevakuasi jenazah kedua korban.

PAPUA TENGAH, PEDOMANMEDIA - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menembak mati dua orang pria di Papua Tengah. Kedua korban adalah warga asal Sulawesi Selatan.

Dalam sebulan terakhir, 3 warga Sulsel tewas ditembak KKB. Serangan KKB yang pertama menimpa warga bernama Jamaluddin alias Dg Eppe (51) di Kompleks Kuburan 7, Kampung Pagaleme, Distrik Pagaleme, Puncak Jaya, Senin (21/10). Korban merupakan warga Desa Bontokappong, Kabupaten Gowa.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan mengatakan Dg Eppe tewas ditembak anggota OPM pimpinan Teranus Enumbi. Korban ditembak di kios jualannya.

Baca Juga

"Gerombolan OPM melakukan aksi penembakan terhadap masyarakat berinisial J (Jamaluddin)," ujar Kolonel Inf Candra Kurniawan dalam keterangannya, Jumat (25/10).

Candra mengatakan korban Jamaluddin tewas dengan luka tembak di leher sebelah kanan tembus ke kepala belakang bagian kiri. Dia menyebut para pelaku dalam pengejaran aparat.

"OPM pelaku penembakan yang merupakan penjahat kemanusiaan dan pelanggar HAM ini sedang dalam pengejaran aparat keamanan," tegasnya.

Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara menjelaskan bahwa ada 2 orang yang berdiri di depan kios korban sebelum penembakan terjadi. Korban sempat diminta menutup kiosnya setelah adanya dua orang tersebut.

"Tiba-tiba terdengar bunyi letusan senjata api sebanyak 3 kali yang mana saat itu langsung mengenai korban Jamaluddin alias Dg Eppe dan korban langsung terkapar di samping kursi dengan wajah yang sudah berlumuran darah," ujar Kuswara.

Terbaru, KKB menembak mati tukang ojek bernama Imran (23) dan Asrun Eko Putra (24) di Kampung Weni, Distrik Mage'abume, Kabupaten Puncak, Kamis (21/11) sekitar pukul 16.55 WIT. Pelaku diduga KKB pimpinan Kalenak Murib.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024 Kombes Bayu Suseno mengatakan korban Imran merupakan warga Kabupaten Gowa. Sedangkan Asrun dari Kabupaten Takalar dan sudah menikah.

"Imran alamat sesuai KTP Barombong, Kabupaten Gowa. Asrun status kawin dan beralamat di Kolongkong, Desa Bontosunggu, Galesong Utara (Takalar)," kata Kombes Bayu dalam keterangannya, Jumat (22/11).

Bayu mengatakan jenazah kedua korban belum dievakuasi karena terkendala akses menuju tempat kejadian perkara (TKP). Dia menyebut jembatan yang menghubungkan Distrik Sinak dan Distrik Mageabume terputus.

"Jenazah korban belum dievakuasi dikarenakan akses jalan yang tidak memungkinkan akibat dari adanya jembatan penghubung antara Distrik Sinak dan Distrik Mageabume terputus," jelasnya.

Bayu mengatakan pihaknya akan berusaha mengevakuasi jenazah kedua korban. Pihaknya pun meningkatkan pengamanan di wilayah Puncak untuk mengantisipasi serangan susulan dari KKB.

"Saat ini tim kami dari Satgas Ops Damai Cartenz-2024 wilayah Puncak telah meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi adanya aksi susulan dari KKB," pungkasnya.

Editor : Muh. Syakir
#KKB
Berikan Komentar Anda
Epaper
Cover Epaper
Populer