Bupati Torut Frederik: Saya Pakai Mobil Listrik, Bukan Alphard

Dedy mengaku wajar mendapatkan mobil dinas yang nyaman karena ia dituntut bekerja dengan mobilitas tinggi.
TORUT, PEDOMANMEDIA - Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong membantah menggunakan kendaraan dinas jenis Toyota Alphard untuk operasionalnya. Frederik mengklaim menggunakan mobil listrik BYD Denza.
"Siapa yang bilang (saya pakai Alphard). Mobil dinas saya mobil listrik merek BYD type Denza. Harganya setengah dari Alphard," ujar Dedy, sapaan Frederik kepada PEDOMANMEDIA, Sabtu (29/3/2025).
Dedy mengaku wajar mendapatkan mobil dinas yang nyaman karena ia dituntut bekerja dengan mobilitas tinggi. Lagi pula lanjut dia, mobil tersebut bukan hibah pribadi.
"Itu bukan hibah untuk pribadi saya. Melainkan mobil dinas, milik pemerintah daerah," terang Dedy.
Ditanya soal mobil dinas yang ia pakai saat menjabat Wakil Bupati Torut, Dedy masih menggunkannya sampai sekarang.
"Masih saya pakai. Nantinya khusus untuk dipakai di pelosok dan akan dijadikan kendaraan operasional khusus kalau ada tamu dari pemprov atau dari pusat," jelasnya.
Sebelumnya, Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong dan Andrew Branch Silambi dikabarkan akan mendapatkan mobil dinas mewah untuk kendaraan operasional. Bupati Frederik akan mendapatkan Toyota Alphard keluaran terbaru sementara Wabup menerima Toyota Fortuner.
Berdasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP) tahun 2025 Pemkab Torut, Toyota Alphard untuk Bupati Frederik ditaksir seharga Rp1,8 miliar. Sedangkan Wakil Bupati Andrew Branch Silambi, akan menggunakan Fortuner 2.8 VRZ GR Sport 4x4 AT seri terbaru.
Selain keduanya, istri Bupati Toraja Utara Damayanti Batti juga akan menggunakan randis baru dengan jenis Hyundai Santa Fe dengan kisaran harga Rp600 - 900 juta.
Disoroti Aktivis
Pengadaan randis Bupati dan Wabup Torut menuai reaksi dengan aktivis Toraja, Semuel. Ditemui di Rantepao Sabtu (29/03/2025/), Semuel meminta agar rencana pembelian randis sebaiknya ditunda.
"Harusnya Pak Bupati dan Wabup tunda dululah pembelian randisnya! Kayanya kan efisiensi. Harusnya kalau anggaran untuk rakyat diefisiensi, pejabat juga harus berlaku," ujar Semuel.
Semuel menyoroti kepekaan Frederik dan Andrew dalam menyikapi kondisi rakyat saat ini.
"Rakyat kan sedang susah. Harusnya janganlah ada pengadaan randis yang fantastis begitu. Ini seolah-olah efisiensi itu hanya untuk kita. Ini kan omong kosong namanya," ketusnya.
Semuel mengemukakan, Torut menghadapi setumpuk problem serius saat ini. Banyak sektor yang harusnya mendapatkan prioritas.
"Kita masih dihadapkan pada banyak persoalan sosial dan ekonomi di masyarakat. Harusnya itu diprioritaskan dulu. Jangan sibuk dengan mobil dinas mewah. Ini kan menunjukkan bahwa birokrasi di Torut memang tidak punya kepekaan," paparnya.
Semuel juga menyoroti pembelian mobil dinas untuk istri Bupati. Meski menurutnya nomenklatur itu diatur, namun sebaiknya tak menjadi prioritas.
"Bayangkan kalau kita habiskan uang sampai Rp900 juta untuk beli randis istri bupati. Ini keterlaluan. Sementara di pelosok masih banyak rakyat yang menderita," ujarnya.
Ia pun mengingtkan kembali Frederik dan Andrew atas janji kampanyenya dulu yang akan berjuang untuk rakyat.
"Kalau Frederik benar benar mau bekerja untuk rakyat sekarang lag saatnya. Tolak itu randis kalau berani. Itu baru pejuang rakyat," imbuhnya.