Jalan Parodo Seperti Kubangan, Bupati Torut Frederik dan Istri Malah Nikmati Randis Mewah

Restu lalu membandingkan komitmen Frederik dengan Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg yang menolak randis baru demi membiayai program prioritas.
TORUR, PEDOMANMEDIA - Masyarakat Parodo, Kecamatan Baruppu', Toraja Utara mengeluhkan kondisi jalan utama di daerah mereka yang rusak parah sejak bertahun-tahun. Ironisnya, usulan rehabilitasi tahun ini dianulir akibat kebijakan efisiensi anggaran.
Warga mengaku kecewa. Mereka menilai, perhatian pemda terhadap masyarakat Parodo sangat minim.
"Kami sudah usulkan perbaikan jalan bertahun tahun, tapi tak pernah terealisasi. Tahun ini diusul lagi tapi katanya dianulir karena ada efisiensi anggaran," ujar salah satu tokoh pemuda Parodo, Restu, kemarin
Menurut Restu, jalan utama Parodo rusak lebih dari satu dekade. Saat musim hujan, kondisi jalan seperti kubangan.
"Selama bertahun-tahun kami merasakan keterbelakangan akibat akses jalan yang rusak. Padahal itu jalan satu-satunya yang menghubungkan Parodo dengan daerah-daerah sekitarnya," jelasnya.
Ia menuturkan, kerusakan juga berimbas pada berbagai sisi. Termasuk terganggunya akses ekonomi dari desa ke kota.
Restu mengaku kecewa dengan Bupati Torut Frederik Victor Palimbong. Di tengah kondisi jalan yang rusak parah, Frederik dan istri justru menikmati mobil dinas mewah.
"Kalau dia (Frederik) peduli rakyat harusnya dia tolak itu mobil dinas. Dan anggaran alihkan ke perbaikan jalan," ucapnya.
Namun yang terjadi sebaliknya. Pemda lebih mendahukukan pengadaan randis daripada infrastruktur.
"Ini menunjukkan Frederik masih lebih mementingkan pretensi pribadinya dibanding kepentingan rakyat," kata Restu.
"Saya juga justru bingung. Di tengah isu efisiensi, malah istri Bupati juga dapat mobil dinas. Buat apa? Saya kira kalau untuk mendukung mobilitas Ketua PKK kan Frederik punya mobil dinas bekas wabup dulu yang masih dia kuasai sampai sekarang. Itu masih layak pakai. Kenapa harus beli lagi," tandas Restu.
Restu menilai, Frederik dan istri tidak punya empati pada rakyat.
"Di awal pemerintahannya dia sudah menunjukkan ego. Dia dahulukan kenyamanan dirinya dan istri. Ini yang kami tangkap dari sikap Frederik," jelasnya.
Restu juga mengkritisi pernyataan Frederik yang mengaku butuh mobil dinas yang nyaman untuk mendukung mobilitasnya.
"Nah sekarang kita tanya, mobilitas Bupati itu ke mana saja? Memangnya Bupati tiap hari blusukan ke pelosok? Kan tidak. Ini semua akal-akalan," ketus Restu.
Restu menantang Frederik untuk melakukan kunjungan ke Parodo agar bisa merasakan langsung kondisi jajan kek daerah itu.
"Sekarang kita tantang Bupati Frederik dan istri kunjungan ke Parodo. Karena kan dia sendiri yang bilang butuh mobil nyaman untuk mendukung mobilitasnya yang tinggi. Kita mau tau bagaimana dia merasakan yang jalanan berlumpur dan berlubang bagaikan kubangan kerbau," ketus Restu.
Restu lalu membandingkan komitmen Frederik dengan Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg yang menolak randis baru demi membiayai program program prioritas.
"Itu Bupati dan Wabup Tator mereka menolak dibelikan randis dengan alasan masih banyak yang lebih urgen tentang kebutuhan masayarakat. Itu baru oke. Kenapa Pak Frederik tidak berani seperti itu," imbuh Restu.