Senin, 26 April 2021 07:43

Badai Corona India Hantui Ekonomi RI, Resesi Bisa Panjang

Ilustrasi (int)
Ilustrasi (int)

Saat ini ekonomi dunia sangat sensitif. Kontraksi masih sangat rentan, terutama jika isu pandemi menyebar.

JAKARTA, PEDOMANMEDIA - Badai Corona yang menyerang India kini menghantui ekonomi RI. Jika gagal dibendung, Indonesia bisa terdampak dan akan membuat upaya pemulihan ekonomi makin panjang.

"Serangan baru Corona di India memang bisa berdampak global. Harus bisa dicegah agar tidak meluas ke Indonesia. Karena ini akan menjadi tekanan baru pada ekonomi kita," terang Fadli Attas, pengamat ekonomi, Minggu (25/4/2021).

Menurut Fadli, saat ini ekonomi dunia sangat sensitif. Kontraksi masih sangat rentan, terutama jika isu pandemi menyebar. Efek terburuknya adalah berkepanjangannya resesi.

Baca Juga

"Jadi tepat ketika pemerintah menutup akses dari India. Karena efeknya menjadi sangat besar. Pasar akan lebih kondusif jika isu pandemi baru di India bisa dibendung," katanya.

Saat ini kata Fadli, ekonomi RI mulai bangkit. Dalam enam bulan ke depan ia memperkirakan ekonomi akan tumbuh positif.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan, ekonomi RI menunjukkan tanda tanda menuju tren membaik. Situasi ini harus dijaga agar tak terkontraksi lagi dengan ledakan kasus Corona.

"Ekonomi kita sudah mulai menunjukkan tren positif seiring dengan turunnya akan kasus Corona. Ini harus dijaga. Sekarang angka positif 5.000. Turun sangat drastis dibanding Januari yang masih di angka 10.000," papar Jokowi.

Jokowi menjelaskan, tren ekonomi sangat bergantung pada upaya penanganan pandemi. Saat kurva bisa ditekan, ekonomi akan bergerak seimbang. Pasar juga lebih optimistis.

Karena itu Jokowi meminta pemerintah daerah benar-benar menjaga keseimbangan ini. Ia menekankan agar kepatuhan prokes ditingkatkan terus dan kebijakan larangan mudik dikawal dengan ketat.

"Pemerintah daerah menentukan keberhasilan menjaga tren baik ini. Prokes tidak boleh kendor. Larangan mudik diperketat karena ini bisa menjadi ruang interaksi yang memicu naiknya kembali kasus Corona," jelasnya.

Jokowi mengatakan, kenaikan angka kasus Corona bisa menghambat upaya pemulihan ekonomi. Ia meminta tidak ada pelonggaran yang bisa membuka ruang ruang itu.

Sementara itu, Pemerintah Indonesia resmi memblokir seluruh penerbangan dari India menuju Tanah Air mulai tadi malam. Penutupan sementara penerbangan dilakukan untuk mencegah merebaknya virus Corona yang melanda negara itu.

Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Jhoni Ginting mengatakan bahwa kebijakan ini untuk menyikapi badai Corona yang menyerang India dalam dua pekan terakhir. Ia menjelaskan penolakan masuk berlaku bagi seluruh WNA yang mempunyai riwayat perjalanan dari wilayah India dalam kurun waktu 14 hari sebelum masuk wilayah Indonesia.

"Selain menolak masuk orang asing, kami juga menghentikan sementara penerbitan visa bagi warga negara India," kata Jhoni dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/4/2021).

Penolakan masuk tidak berlaku bagi WNI yang memiliki riwayat perjalanan dari India dalam kurun waktu 14 hari sebelum memasuki wilayah Indonesia. Namun, tambah Jhoni, pemerintah membatasi pintu masuk di beberapa Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI).

Editor : Muh. Syakir
#Ekonomi Global #Pandemi Corona #Presiden Jokowi #Indonesia Blokir India
Berikan Komentar Anda