Kamis, 15 Oktober 2020 15:56

WHO: Anak Muda tak Dapat Vaksin Corona Sampai 2022

Ilustrasi
Ilustrasi

Indonesia akan mulai menerima pasokan vaksin pada November nanti. Vaksin akan diprioritaskan pada kelompok rentan seperti tenaga kesehatan dan orang tua.

JAKARTA, PEDOMANMEDIA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tidak memberi prioritas vaksin Corona kepada kaum muda sampai 2022. Semua vaksin yang dilempar ke negara-negara di dunia hanya diberikan kepada kelompok rentan.

Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan hal ini dilakukan karena imunisasi akan diprioritaskan bagi orang tua dan kelompok rentan lainnya terlebih dahulu. Petugas kesehatan, pekerja garda terdepan, dan orang tua kemungkinan akan ditawari vaksin Corona terlebih dahulu. Meskipun rincian siapa saja yang menjadi prioritas masih dirampungkan oleh WHO.

Namun, beberapa waktu lalu, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus sempat mengatakan usia muda tetap berisiko terpapar Corona. Baik berisiko kematian akibat COVID-19 dan menularkan COVID-19 kepada usia tua yang lebih rentan.

Baca Juga

"Kami telah mengatakannya sebelumnya dan kami akan mengatakannya lagi, orang-orang muda tetap berisiko saat terpapar Corona," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di kantor pusat WHO, Jenewa, dikutip dari CNBC International.

"Orang-orang muda dapat terinfeksi, orang-orang muda dapat mati, dan orang-orang muda dapat menularkan virus kepada orang lain," katanya.

Indonesia akan mulai menerima pasokan vaksin pada November nanti. Vaksin akan diprioritaskan pada kelompok rentan seperti tenaga kesehatan dan orang tua.

Sampai Oktober 132 dokter gugur selama pandemi Corona, Februari lalu di tanah air. Di Indonesia timur, Sulsel menyumbang angka tertinggi yakni 6 orang.

Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi mengatakan, pekan pertama Oktober 2020 sudah ada lima orang dokter meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Sehingga, saat ini total ada 132 dokter meninggal dunia akibat Covid-19.

Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 68 dokter umum, dan 62 dokter spesialis serta dua residen. Keseluruhan dokter tersebut berasal dari 18 provinsi dan 61 kabupaten/kota.

Berdasarkan data provinsi, rincian dokter yang meninggal dunia berasal dari Jawa Timur (31 dokter), Sumatra Utara (22 dokter), DKI Jakarta (19 dokter), Jawa Barat (11 dokter), Jawa Tengah (9 dokter).

Sulawesi Selatan (6 dokter), Bali (5 dokter), Sumatra Selatan (4 dokter), Kalimantan Selatan (4 dokter), Aceh (4 dokter), Kalimantan Timur (3 dokter), Riau (4 dokter). Selanjutnya, Kepulauan Riau (2 dokter), Yogyakarta (2 dokter), NTB (2 dokter), Sulawesi Utara (2 dokter), Banten (1 dokter) dan Papua Barat (1 dokter).

Editor : Muh. Syakir
#Vaksin Corona #WHO
Berikan Komentar Anda