Selasa, 10 Agustus 2021 08:55

Curhat Orang Tua Setahun Sekolah Online: Bikin Otak Mundur, Anak-anak Malas

Ilustrasi (int)
Ilustrasi (int)

Orang tua mengaku sangat khawatir dengan perkembangan anak-anaknya. Harus mulai dipikirkan formulasi baru yang lebih efektif.

MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Pemerintah Kota Makassar belum punya target pembelajaran tatap muka dalam tiga bulan ke depan. Sekolah memungkinkan baru dibuka Desember 2021 jika kurva pandemi bisa dikendalikan.

Kondisi ini menjadi dilema tersendiri bagi orang tua. Bagi orang tua, belajar online lebih dari setahun telah berdampak sangat riskan pada perkembangan kualitas anak-anak. Bahkan sekolah daring cenderung dianggap merusak kemampuan anak dalam mentransfer ilmu.

"Anak anak malah makim mundur otaknya. Banyak faktornya. Pertama karena durasi pertemuan yang terlalu singkat. Kedua iklan belajar online itu tidak optimal bisa diserap anak-anak," ujar Firnanda Firman, pemerhati pendidikan, Selasa (10/8/2021).

Baca Juga

Sementara itu kalangan orang tua menilai target belajar tatap muka tahun ini masih meragukan. Pasalnya saat ini Indonesia sedang menghadapi gelombang kedua kasus Corona.

"Kalau pun bulan depan kasus turun tidak mungkin sekolah langsung dibuka. Pasti dikaji dulu. Kalau saya pribadi ragu," ujar Merli, orang tua siswa.

Kata Merli, penerapan prokes di sekolah sangat sulit dilakukan optimal. Apalagi untuk murid SD. Menurutnya pembelajaran tatap muka bisa saja dilakukan tetapi dengan mengatur jumlah siswa dalam satu ruangan.

"Selama anak anak belajar online bawaannya jadi makin malas. Otaknya juga mundur. Selalu sulit menerima pelajaran," katanya.

Merli mengaku sangat khawatir dengan perkembangan anak-anaknya. Menurutnya, harus mulai dipikirkan formulasi baru yang lebih efektif agar anak anak bisa menerima pelajaran dengan baik.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan, laju pandemi Corona sulit dihentikan total meski vaksinasi sudah dimulai di berbagai belahan dunia. Mutasi virus dan berbagai faktor akan menghambat upaya penanggulangan.

Kepala ilmuwan Badan Kesehatan Dunia ( WHO) Soumya Swaminathan mengatakan bahwa herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona belum akan tercapai pada 2021. Meski ketersediaan vaksin meningkat.

Ada faktor yang melonggarkan kekebalan kelompok tercipta. Di antaranya adalah terbatasnya akses vaksin Covid-19 untuk negara berkembang, skeptisme tentang vaksinasi, dan potensi adanya mutasi virus.

Editor : Muh. Syakir
#Belajar Tatap Muka #Belajar Online #Covid-19
Berikan Komentar Anda