Kamis, 04 November 2021 16:23

Lisna Boroallo: Anak Saya Korban Rekayasa Lakalantas Maut

Lisna Boroallo saat dipertemukan dengan keluarga lawan tabrak anaknya siang tadi di Satlantas Polres Manokwari.
Lisna Boroallo saat dipertemukan dengan keluarga lawan tabrak anaknya siang tadi di Satlantas Polres Manokwari.

Lisna menyesalkan kinerja polisi yang tidak secepatnya melakukan olah TKP saat kejadian. Olah TKP baru dilakukan beberapa hari kemudian setelah.

MANOKWARI, PEDOMANMEDIA - Kematian Marchxellon Vitrajaya belum menemui titik terang. Ibu korban, Lisna Boroallo menduga anaknya adalah korban rekayasa lakalantas.

Rabu 4 Oktober 2021, Satlantas Polres Manokwari melakukan mediasi terhadap keluarga korban. Hanya saja, mediasi ini hanya menambah luka bagi Lisna.

Lisna mengaku pertemuan tersebut bukannya menemui titik terang. Justru membuatnya meradang. Keterangan yang disampaikan oleh salah satu anggota Satlantas, Slamet Prams ia duga hasil rekayasa.

Baca Juga

"Yang disampaikan polisi itu kronologinya semua terkesan rekayasa. Karena polisi menyampaikan saat kejadian tidak ada yang melihat. Terus polisi tahu dari mana kronologi kejadiannya?," ujar Lisna.

Lisna mempertanyakan, jika tak ada saksi mata, lantas hasil olah TKP yang dilakukan untuk jadi petunjuk penyelidikan berdasarkan apa? Sementara kronologi yang disampaikan pun berbeda dengan keterangan beberapa saksi.

Lisna menyesalkan kinerja polisi yang tidak secepatnya melakukan olah TKP saat kejadian. Olah TKP baru dilakukan beberapa hari kemudian setelah kejadian.

Lisna juga kecewa karena polisi menutupi keterlibatan oknum TNI dalam tabrakan itu. Padahal, oknum tersebut jelas terlibat dan dia dalam pengaruh alkohol.

Lengkapnya lagi, polisi tidak melaporkan oknum tentara tersebut ke pihak POM TNI.

Kemudian tidak ada hasil visum. Polisi kata Lisna, malah berani menyimpulkan jika luka yang terdapat pada tubuh korban itu murni lakalantas.

"Saya sendiri meminta visum waktu itu tapi tidak dilayani. Kasian saya berdiri di depan jenazah anak saya dalam keadaan tanpa busana hanya untuk meminta visum selama hampir 5 jam. Tapi mereka tidak mau," ucap Lisna dengan Isak tangis.

Desak Oknum TNI Diproses Hukum

Lisna Boroallo mendesak agar dilakukan proses hukum terhadap oknum TNI yang terlibat laka maut yang menawaskan anaknya. Lisna masih yakin kematian anaknya bukan karena lakalantas.

"Waktu itu, Anak saya ditemukan di TKP sudah dalam kondisi kritis bersama seorang anggota TNI inisial FEA di TKP yang awalnya diduga lakalantas. Namun seiring waktu banyak kejanganggalan yang saya alami, mulai dari adanya beberapa titik luka lebam di muka anak saya. Ada jejak lebam di dahinya yang diduga bekas pukulan benda tumpul. Dan luka lebam memanjang di bagian punggung. Saya juga dibohongi bahwa oknum tentara tersebut sudah diproses di POM, dan tidak dilayani visum di RSAL" kesal Lisna.

Lisna mengungkapkan, pada kenyataannya oknum TNI tersebut tidak ditahan dan diproses. Bahkan dirinya sendiri yang mendatangani kantor POM. Namun tidak mendapatkan kejelasan.

Penulis : Hasan
Editor : Muh. Syakir
#Laka Maut di Manokwari #Manokwari #Lakalantas
Berikan Komentar Anda