Jumat, 26 November 2021 08:42

Kenaikan CHT Diprediksi Februari 2022, Harga Rokok Naik Berapa?

Ilustrasi (int)
Ilustrasi (int)

Sebenarnya soal efektif tidaknya tergantung regulasi. Kalau sekadar menaikkan harga dengan tujuan agar tak terbeli, tidak banyak menekan jumlah perokok.

JAKARTA, PEDOMANMEDIA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih mengkaji rencana kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) 2022. Kenaikan memungkinkan efektif Februari.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu, Askolani mengatakan, penetapan tarif CHT 2022 sedang dalam pembahasan. Beberapa komponen penyerta dari CHT menjadi pertimbangan alotnya rumusan ini.

"Pembahasannya kan komprehenasif. Artinya dikaji dari semua sisi sebelum ditetapkan," jelasnya.

Baca Juga

Askolani mengungkapkan, Kemenkeu tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan kenaikan cukai. Dia menyadari, penetapan tarif cukai rokok perlu mempertimbangkan banyak hal, dari segi kesehatan hingga timbulnya pengadaan barang-barang ilegal.

Di sisi lain, Kemenkeu harus melihat aspek ketenagakerjaan di industri rokok.

Sebagai informasi, target penerimaan cukai dalam UU APBN tahun 2022 sebesar Rp 203,92 triliun. Target tersebut naik sekitar 13,2 persen dibanding target tahun ini yang sebesar Rp 180 triliun.

Rencana pemerintah menaikkan cukai hasil tembakau (CHT) di 2022 akan merasionalisasi harga rokok. Harga rokok diperkirakan akan melambung cukup tinggi.

Meski belum ada skema harga rokok, kenaikannya memungkinkan lebih tinggi dari awal 2021. Pemerintah sendiri mendorong kenaikan lebih rasional agar bisa menekan prevalensi perokok anak.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan saat ini prevalensi merokok untuk anak-anak usia 10-18 tahun akan diturunkan sesuai dengan RPJMN menjadi 8,7% pada 2024. Kenaikan cukai hasil tembakau ini akan menyebabkan rokok jadi lebih mahal. Sehingga konsumen anak-anak bisa menurun.

Sementara itu besaran harga jual eceran rokok di pasaran bakal berbeda-beda. Harganya akan disesuaikan dengan kenaikan tarif cukai dari masing-masing kelompok rokoknya.

Sementara aktivis perempuan Andi Tenri Farida menilai remaja dilarang merokok hanya sebatas etika saja. Bukan pelanggaran hukum. Tidak ada remaja yang dihukum karena merokok. Ini masalahnya.

Mungkinkah harga tinggi menghentikan orang merokok? Mungkin ya. Mungkin juga tidak kata dia.

"Asumsinya bisa dua. Pertama jika tak terbeli orang mungkin saja berhenti. Karena rokok akan jadi barang mahal. Tidak terjangkau. Dan akhirnya oleh sebagian orang memilih berhenti," katanya.

Kedua, harga bisa saja bukan alasan untuk berhenti. Karena rokok bukan soal mahal dan murah. Tapi soal kebutuhan.

Cukai hasil tembakau (CHT) memang sengaja dinaikkan sebagai bagian dari skema menaikkan harga rokok demi menekan populasi perokok anak dan kaum perempuan. Kenapa demikian? Karena bangsa ini sudah lama hidup dengan rokok.

Bangsa ini juga banyak menggantungkan pundi-pundi ekonomi dari tembakau. Rokok sudah beberapa dekade menjadi penyangga pajak. Jadi bukan hanya soal orang merokok itu nikmat.

Tapi negara juga menikmatinya sampai di sini. Kalau kita sulit berhenti, kata Tenri, itu karena kita memang bangsa perokok.

Kedua kata Tenri, sebenarnya soal efektif tidaknya tergantung regulasi. Kalau sekadar menaikkan harga dengan tujuan agar tak terbeli, tidak banyak menekan jumlah perokok.

Faktanya, dari hasil penelitian populasi perokok usia remaja dan kaum perempuan tumbuh di atas 5 persen per tahun. Padahal, setiap tahun harga rokok juga naik.

"Ini memberi gambaran, secara simultan grafik perokok tak terpengaruh banyak oleh kenaikan harga. Rokok lebih pada pemenuhan psikologis," jelasnya.

Menurutnya, dibanderol berapapun rokok pasti tetap terjangkau. Karena orang merokok lebih banyak dipengaruhi oleh pemenuhan psikologi. Mereka ketagihan. Dan itu berlanjut karena regulasi pelarangan rokok lemah.

Berdasarkan data saat ini prevalensi merokok untuk anak-anak menjangkau usia 10-18 tahun. Pemerintah menargetkan bisa diturunkan sesuai dengan RPJMN menjadi 8,7% pada 2024.

Salah satu upaya menekan angka itu yakni dengan kenaikan cukai hasil tembakau. Kenaikan CHT akan menyebabkan rokok jadi lebih mahal. Affordability.

Jadi untuk menghentikan populasi perokok jalannya tak parsial. Harus ada kebijakan komprehensif. Artinya, penanganan masalah benar benar diurut dari hulu ke hilir.

Editor : Muh. Syakir
#CHT #Cukai Hasil Tembakau #Cukai Rokok #Harga Rokok Naik
Berikan Komentar Anda