Rabu, 15 Desember 2021 09:55

Arum Spink Bicara Debut MRC dan Filosofi Sepak Bola

Arum Spink bicara masa depan sepak bola Bulukumba.
Arum Spink bicara masa depan sepak bola Bulukumba.

Potensi Bulukumba amat besar. Sehingga memungkinkan lahirnya bakat sepak bola yang akan bersinar di kancah nasional.

BULUKUMBA, PEDOMANMEDIA - Mr. Redmont Club (MRC) Bulukumba menoreh debut mentereng di ajang Liga 3 PSSI Zona Sulsel. MRC melaju ke babak enam besar usai mengunci runner-up Group F pada babak 12 besar di Kabupaten Sidrap, beberapa waktu lalu.

MRC Bulukumba mengoleksi 3 poin. Meski dua tim lainnya, Persim Maros dan Persigowa Gowa juga mengumpulkan 3 poin, namun MRC Bulukumba unggul selisih gol.

Klub yang didirikan pada Agustus 2021 itu, selanjutnya akan melakoni babak enam besar di Kabupaten Enrekang. MRC Bulukumba akan berhadapan dengan PS Nene Mallomo Sidrap, Gasma Enrekang, Gasta Takalar, Alesha FC Makassar dan Masolo United FC Pinrang.

Baca Juga

Di balik perjalanan MRC Bulukumba, tak terlepas dari sosok Sang Presiden Klub, Arum Spink. Lalu, bagaimana filosofi mengurus sepak bola ala Arum Spink?

Arum Spink menyatakan filosofi hidupnya selalu mau memberi manfaat buat sepak bola. Sebab itu kata dia, tatkala kesempatan itu ada, dia melibatkan diri dengan membuat klub secara mandiri.

"Saya melihat sepak bola juga pintu masuk pembangunan manusia. Karena itu, di MRC Bulukumba tak melulu soal lapangan. Tapi bagaimana mental, kepribadian hingga attitudenya kami fokuskan," kata Pipink sapaan akrab Arum Spink, kemarin.

"Kini tak ada lagi nama-nama mentereng sekelas Sumirlan dan Ajis Muin. Masa sih gak ada lagi. Ada yang salah dong," tambah Pipink, yang juga Owner Mr. Redmont Cafe.

Menurut dia, jaringan penting dimanfaatkan untuk mengorbitkan para pemain di Bulukumba. Sebab prinsipnya, buat apa hebat kalau hanya berputar di daerah saja.

"Nah yang bisa mengorbitkan itu adalah jaringan. Itulah alasan kenapa kami undang legenda sepak bola Indonesia sekelas Marwal Iskandar. Agar aksesnya bisa disinergikan untuk cita-cita ini," kata mantan Anggota DPRD Sulsel dua periode tersebut.

Pipink menegaskan komitmennya untuk masa depan pemain. Olehnya selain membina, dia juga menggunakan jaringan untuk distribusi pemain-pemain tersebut.

"Kita sudah mengirim pemain MRC, Indra dan Syamsul Bahri yang bermain di Persedikab Kediri, klub peserta Liga 3 Jawa Timur. Begitu pula Wahab yang kini bermain di Liga 3 Banten," ujarnya.

Mantan Ketua KPU Bulukumba ini, juga pernah menangani Gasiba Bulukumba di ajang Piala Gubernur Amin Syam Cup di Kabupaten Bone, pada 2005 silam. Kemudian, memboyong Gasiba Bulukumba di Hababie Cup 2006.

"Lalu kami menghadirkan PSM Makassar saat Isak Patari masih bermain saat itu, dalam laga amal di Stadion Mini Bulukumba melawan All Star Gasiba Bulukumba," kata Pipink.

Ia bilang, pada laga amal dan hasil pertandingan PSM waktu itu disumbangkan buat orang miskin dan anak yatim.

"Waktu itu, PSM masih dipimpin Pak Ilham Arif Sirajuddin (IAS). Tapi saya berada dalam manajemen klub Matajang House bersama Rudi Tahas. Sekitar 2007 kalau gak salah ini. Setelah Piala Habibie," urainya.

Semangatnya dalam mengurus sepak bola benar-benar tak pernah surut. Dia mengaku semangat saat ini di MRC masih sama ketika menangani Gasiba Bulukumba, belasan tahun lalu.

"Mulai mengurus sepak bola sejak masih jadi komisioner KPU di periode pertama. Saat saya kembali ke Bulukumba setelah meninggalkan kampung untuk sekolah setingkat SMP, SMA dan Kuliah," kata Pipink.

"Sama semangatnya ketika menangani Gasiba Bulukumba. Cita-cita itu saya teruskan di MRC yang mau menjadikan wadah pembinaan dan distribusi pemain-pemain asal Bulukumba," jelasnya menambahkan.

Menurut Pipink, potensi Bulukumba amat besar. Seperti potensi demografi atau penduduk yang cukup besar, sehingga memungkinkan lahirnya bakat sepak bola yang akan bersinar di kancah nasional.

Ia juga menjawab saat ditanya apakah ingin membangun Sekolah Sepak Bola (SSB) di Bulukumba. Kata dia, lebih dari itu. SSB katanya, hanyalah cikal bakal dan hanya target jangka pendek.

Jangka panjangnya, lanjut Pipink, adalah akademi yang dikemas dalam bentuk Pesantren Bola. Sebuah sekolah pertama yang memgkonsentrasikan antara skill bola dan ilmu agama.

"Rencana tahun depan manajemen sudah akan mencari lahan untuk pendirian sekolahnya," tukasnya.

Penulis : Saiful
Editor : Muh. Syakir
#Arum Spink #MRC Bulukumba #Liga 3 Sulsel
Berikan Komentar Anda