Pemuda di Pinrang Dibunuh, Mayatnya Digantung dengan Tangan Terikat

Sejauh ini polisi telah memeriksa tiga orang saksi. Mereka merupakan teman korban dan tetangga sesama penjual.
PINRANG, PEDOMANMEDIA - Warga Sikku Ale, Kelurahan Langnga, Pinrang digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria yang tergantung dengan posisi tangan terikat pada Jumat sore (6/5/2022). Polisi belum memastikan penyebab kematian korban.
Menurut Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Muhalis, pihaknya mendapat laporan penemuan mayat pada Jumat sore. Korban teridentifikasi bernama Tomi, berusia 21 tahun.
"Namanya Tomi," ungkap AKP Muhalis kepada PEDOMANMEDIA, Jumat 6 Mei 2022.
Korban merupakan seorang perantau asal Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di Pinrang kesehariannya berjualan kue di Pasar Langnga.
Mayat pria kelahiran 24 Maret 2001 tersebut sementara diperiksa di RSUD Lasinrang untuk mendapatkan keterangan medis yang lebih lengkap. Termasuk memastikan penyebab kematiannya.
"Korban sementara divisum atau diperiksa secara medis dari tim Inafis," beber Muhalis.
Adapun posisi mayat dengan tangan terikat dan diduga akibat pembunuhan, AKP Muhalis enggan berspekulasi. Ia mengatakan pihaknya bertumpu pada fakta medis dan kenyataan hukum sehingga tak ingin menerka-nerka.
"Masih dilakukan pemeriksaan secara medis," tambahnya.
Kata Muhalis, sebelum hasil pemeriksaan medis keluar secara resmi, pihak kepolisian enggan berspekulasi.
"Belum ada hasil, masih menunggu hasil dari pemeriksaan dokter," tambah AKP Muhalis.
Ia menyampaikan sejauh ini telah memeriksa tiga orang saksi. Mereka merupakan teman korban dan tetangga sesama penjual.
"Sudah ada tiga orang saksi diperiksa untuk kita lakukan pendalaman," jelasnya.
Sementara itu, praktisi media sosial seputar Pinrang dan Sidrap, melalui laman resminya mengatakan bahwa pihaknya memperoleh info bahwa
terduga pelaku telah diketahui dan motif dugaan pembunuhan yang terjadi lantaran iri hati terkait persaingan bisnis.
"Menurut info yg kami dapat , terkait masalah penjualan, iri hati karena penjualannya lumayan bagus," terang Zainal.
Meski proses hukum belum menetapkan tersangka, namun beberapa jam setelah penemuan mayat, sekelompok massa tak jauh dari lokasi kejadian telah menyerang sebuah lapak pedagang yang diduga pelaku pembunuhan pria yang ditemukan tewas tergantung dengan tangan terikat.
Penyerangan itu diduga terkait pembunuhan pria yang ditemukan tewas tergantung dengan tangan terikat. Penyerangan sempat terekam video amatir warga dan beredar di media sosial sejak Jumat 6 Mei 2022
Dalam video itu tampak sekelompok massa berkumpul mengerumuni sebuah lapak.
Massa merusak lapak berukuran sekitar 1x2 meter itu menggunakan benda tumpul. Sebagian massa tampak merusak lapak dengan tangan dan kaki kosong.
Tampak pula salah seorang warga mencoba menghentikan aksi pengrusakan itu, namun massa yang tampak emosi tak berhenti melakukannya. Sementara, sebagian warga lain tampak berkerumun dan merekam aksi itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, lapak tersebut diduga merupakan lapak pelaku pembunuhan pria yang ditemukan tewas tergantung dengan tangan terikat di sebuah gubuk warga.
Lurah Langnga, Fahrun Affandi mengakui lokasi perusakan lapak tersebut terjadi di wilayahnya. Tepatnya di depan Pasar Pallameang.
"Iya, itu lapak yang dirusak lapak penjual martabak, di sampingnya (lapak milik) korban. Pemilik lapak itu diduga yang menghilangkan nyawa korban. Itu kejadiannya sekitar pukul 21.00 Wita," ungkapnya.
Namun dia mengatakan saat ini kondisi di lokasi sudah kondusif. Sebab tak lama setelah kejadian kepolisian beserta pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat langsung mengamankan lokasi kejadian.
Penulis: Rukhnuddin
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5