Jumat, 12 Agustus 2022 18:55

Murid TK-SD di Torut Karnaval di Tengah Hujan Lebat, Warga Kecam Disdik

Murid SD dan paud di Torut melakukan karnaval di tengah hujan deras.
Murid SD dan paud di Torut melakukan karnaval di tengah hujan deras.

Panitia terlalu memaksakan anak anak Paud dan SD. Padahal kondisinya sangat rentan karena di bawah guyuran hujan lebat.

TORUT, PEDOMANMEDIA - Peserta karnaval Paud yang dirangkaikan gerak jalan dan drumband di Lapangan Bakti Rantepao, Toraja Utara, Jumat (12/8/2022) diguyur hujan deras. Meski begitu, pihak penyelenggara tidak menghentikan kegiatan.

Pantauan PEDOMANMEDIA di lokasi, Kepala Dinas pendidikan dan beberapa pejabat pemkab berada di podium saat hujan deras mengguyur peserta. Hal itu sontak menuai respons beragam warga serta organisasi kepemudaan.

Mereka menyesalkan panitia penyelenggara tak menghentikan karnaval. Padahal, anak anak yang dominan masih berusia 7 hingga 10 tahun harus kehujanan.

Baca Juga

Mereka tetap melaksanakan devile (berkeliling) dengan rute kurang lebih 3 kilometer. Sebelum hujan mengguyur, para peserta melaksanakan kegiatan di bawah terik matahari.

"Kami Sapma Pemuda Pancasila (Sapma PP) menyoroti kadis pendididikan yang di lokasi tapi membiarkan anak-anak berhujan-hujan. Ini kan sangat berisiko. Apalagi yang masih usia Paud dan SD," kata Ketua Sapma PP Chong Len Fat kepada awak media, Jumat Sore.

Kata dia, panitia terlalu memaksakan anak anak Paud dan SD. Padahal kondisinya sangat rentan karena di bawah guyuran hujan lebat.

Apalagi, menurut Chong, pergantian musim saat ini merupakan kondisi pancaroba. Di mana daya tahan tubuh sangat labil. Terutama pada anak anak di bawah umur.

"Kami meminta kepada Bupati untuk menegur pejabat yang di lokasi. Mereka sudah melakukan kesalahan yang bisa berakibat fatal," ujarnya.

Salah seorang warga juga mengkhawatirkan kesehatan peserta. Ia menyesalkan panitia yang tidak peka.

"Kasian anak-anak kami kena hujan hanya demi kesenangan penguasa. Memang tidak bisa ditundakah? Mudah-mudahan tidak ada ji yang sakit," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara, Martinus Manatin menyampaikan bahwa keluhan warga memang banyak. Hanya saja pelaksanaan acara tetap harus dilanjutkan.

"Keluhannya warga pasti banyak pak, karena tidak mungkin kami sempurna. Ya namanya juga kegiatan pasti ada kekurangannya," katanya.

Namun ia menampik, pelajar kehujanan adalah kekeliruan panitia. Kata dia, itu adalah kesalaham pendamping murid. Pendamping murid atau guru lah yang seharusnya bertanggung jawab menghentikan karnaval.

"Itu gurunya, bukan kami, mana kami tahu keadaan di lapangan. Gurunya yang seharusnya bertindak," ujarnya.

Sebagai informasi, pada Sabtu besok (13/8) kegiatan karnaval akan kembali dilanjutkan untuk tingkat SMP dan SMA/SMK.

Penulis : Andarias Padaunan
Editor : Muh. Syakir
#Karnaval di Torut #Pemkab Torut #Disdik Torut #Martinus Manatin #Karnaval Torut #Toraja Utara
Berikan Komentar Anda