Minggu, 11 Februari 2024 11:30

TOP SEPEKAN: Survei Menangkan Prabowo-Gibran 1 Putaran, Makan-Minum di Pemilu Dongkrak Ekonomi Sulsel

TOP SEPEKAN: Survei Menangkan Prabowo-Gibran 1 Putaran, Makan-Minum di Pemilu Dongkrak Ekonomi Sulsel

Dalam survei Pilpres 2024, Prabowo-Gibran berada di peringkat pertama dengan 51,8 persen, sementara Anies-Muhaimin di posisi kedua dengan 24,1 persen

JAKARTA, PEDOMANMEDIA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia memprediksi Pilpres 2024 bakal berlangsung satu putaran. Indikator menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai pemenang dengan raihan 51,8%.

Kabar ini menjadi berita terfavorit PEDOMANMEDIA dalam pekan ini. Disusul kabar soal aktivitas makan dan minum dalam pelaksanaan Pemilu 14 Februari yang bisa mendongkrak ekonomi Sulsel.

Kami mengulasnya kembali dalam TOP SEPEKAN.

Baca Juga

Dari survei peta elektoral di akhir masa kampanye, Indikator mencatat pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumimg Raka meninggalkan pasangan Anies-Muhaimin dengan 24,1% dan Ganjar-Mahfud dengan 19,6%.

Survei dilakukan dalam periode 28 Januari hingga 4 Februari 2024 dengan total 1.200 responden. Adapun penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Dalam survei Pilpres 2024, Prabowo-Gibran berada di peringkat pertama dengan 51,8 persen, sementara Anies-Muhaimin di posisi kedua dengan 24,1 persen serta Ganjar-Mahfud 19,6 persen.

Burhanuddin menyebut selisih antara AMIN dan Ganjar-Mahfud tidak signifikan.

"Dan hasilnya kalau kita pakai simulasi surat suara itu Pak Prabowo Gibran 51,8 persen, sementara di peringkat kedua adalah Anies Muhaimin 24,1 persen, di peringkat ketiga meskipun selisihnya tidak signifikan secara statistik dengan Mas Anies itu adalah Ganjar-Mahfud Md dan masih ada 4,5 persen pemilih responden kita yang waktu kita survei menyatakan tidak tahu atau tidak jawab," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia di Jakarta Pusat, Jumat (9/2/2024).

Ia mengatakan masih ada peluang pemilu berlangsung dua putaran. Meski demikian, tren dari Prabowo dan Gibran terus meningkat yang membuat probabilitas pilpres sekali putaran semakin besar.

"Pertanyaan berikutnya, apakah angka 51,8 persen ini menunjukkan pemilu Rabu depan akan berlangsung satu putaran? Nah nanti kita bisa didiskusikan, namun yang bisa kami katakan, karena masih ada margin of error secara konservatif masih ada peluang terjadinya 2 putaran," ujar Burhanuddin.

"Tetapi angka 51,8 persen tren naik yang masih berlangsung buat Prabowo-Gibran maka saya katakan potensi atau probabilitas satu putaran meningkat buat Pak Prabowo dibanding survei-survei sebelumnya," pungkasnya.

BI Prediksi Aktivitas Makan Minum di Pemilu Mampu Picu Pertumbuhan Ekonomi di Sulsel

Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) memproyeksi penyelenggara pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah. Aktivitas makan minum dinilai akan jadi pemicu.

Dimana berdasarkan data yang ada pertumbuhan ekonomi periode triwulan IV 2023 tumbuh 3,79 persen secara year of year (yoy). Sementara pada periode triwulan I 2024 diperkirakan tumbuh 4,5 hingga 5,2 persen secara yoy.

Kepala Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda mengatakan, perkiraan kondisi ekonomi di Sulsel akan kembali baik dengan adanya penyelenggaraan pesta pemilu.

"Pemilu ternyata akan menaikkan beberapa sektor aktivitas ekonomi. Mulai dari perdagangan, akomodasi makan dan minum seperti rapat, gathering dan lainnya. Selain itu industri, termasuk industri makan minum yang ada di kota-kota besar," katanya di sela-sela Pertemuan Media, di Goodfiles Makassar, Selasa, (06/02/2024).

Katanya, aktivitas kinerja LU Perdagangan dan aktivitas makan minum yang lebih tinggi ini akan memberikan multiplier effect dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Termasuk juga dengan adanya peningkatan kinerja Sub LU perikanan tangkap maupun budidaya yang meningkat yang juga ikut menopang.

"Meningkatnya mobilitas, pemilu serentak dan kenaikan gaji ASN mendorong konsumsi masyarakat yang lebih tinggi. Kemudian juga dengan kondisi El-Nino yang telah meredah, serta program akselerasi pertanian yang didukung keberlanjutan menjadi penyebab utama kondisi ekonomi kita akan membaik," ujarnya.

Faktor-faktor penentu lainnya yang dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulsel, mulai dari program Mandiri Benih yang diperkirak akan mendorong sektor pertanian, penguatan sinergi pemerintah dari sisi fiskal, moneter, maupun perbankan, pengembangan industri hilirisasi mineral, dan pembangunan Kawasan Industri Takalar & Bantaeng, dan kawasan industri galangan kapal, serta kawasan ekowisata.

Rizki menilai, selain itu terdapat pula beberapa tantangan dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Mulai dari aspek daya saing provinsi dan aspek SDM yang masih relatif rendah, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih berada di bawah rata-rata nasional, prevalensi Stunting yang masih relatif cukup tinggi di atas rata-rata nasional, dan aspek infrastruktur dasar, konektivitas serta energi yang belum optimal.

"Termasuk juga kondisi krisis air bersih yang menghambat masyarakat dapat tumbuh optimal dan

sehat, dan risiko ancaman bencana geologi dan hidrometeorologi dianggap masih menjadi tantangan kedepannya. Sehingga sangat dibutuhkan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan," tegasnya.

Sementara, Deputi Kepala Perwakilan Sistem Pembayaran, Pengedaran Uang Rupiah dan Manajemen Internal BI Sulsel Rudi Bambang Wijanarko menyebutkan, aliran uang keluar (Outflow) pada pelaksanaan Pemilu 2024 di prediksi tumbuh sebesar 45,6 persen atau sebesar Rp1,2 triliun dari pelaksanaan Pemilu 2019 yang hanya Rp864,65 miliar.

"Hal ini lebih disebabkan adanya Momen Hari Raya IMLEK yang juga bersamaan dengan Pemilu 2024, serta banyaknya waktu libur panjang," terangnya.

Ia menjelaskan, aliran uang keluar pada Pemilu 2019 terdiri dari Uang

Pecahan Besar (UPB) sebesar Rp848,91 miliar, sementara Uang Pecahan Kecil (UPK) sebesar Rp15,74 miliar.

"Kenapa transaksi pertukaran yang banyak saat pemilu karena kan biasanya ada belanja-belanja, orang ada pertemuan-pertemuan, makan-minum, diskusi-diskusi, itu akan berdampak pada belanja. Kalau belanja biasanya itu nanti konsumsi akan meningkat, ujung-ujungnya nanti akan growth ke ekonomi," katanya.

Menurutnya, dari berbagai sektor yang mampu mendongkrak aktivitas ekonomi pada pelaksanaan Pemilu 2024 yakni pada kebutuhan makan dan minum. Kontribusinya pun mencapai 1,7 persen.

 

Editor : Muh. Syakir
#Pilpres 2024 #Ekonomi Sulsel
Berikan Komentar Anda