Update Banjir Makassar: 2.551 Jiwa Masih Mengungsi

BPBD Makassar juga melaporkan banjir di sejumlah wilayah terpantau mulai surut.
MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat hingga, Senin (23/12/2024) jumlah pengungsi akibat banjir Makassar mencapai 2.251 jiwa. Pengungsi terbanyak tersebar di dua kecamatan, yakni Manggala dan Biringkanaya.
Berdasarkan laporan BPBD Makassar per pukul 17.00 Wita, Senin (23/12/2024), pengungsi itu tersebar di 34 titik pengungsian di 4 kecamatan. Meski demikian, BPBD Makassar juga melaporkan banjir di sejumlah wilayah terpantau mulai surut.
Pengungsi di Biringkanaya tercatat 1.048 jiwa dari 285 kepala keluarga yang mengungsi di 14 titik. Lalu Kecamatan Manggala menjadi wilayah dengan jumlah pengungsi terbanyak yakni 1.175 jiwa dari 311 kepala keluarga.
Sementara itu, pengungsi di Kecamatan Tamalanrea tercatat sebanyak 231 jiwa dari 55 kepala keluarga mengungsi di 2 lokasi pengungsian. Sedangkan di Kecamatan Panakkukang tercatat sebanyak 97 jiwa dari 22 kepala keluarga mengungsi di 3 titik.
"Air sempat naik dua hari lalu hingga kemarin, tapi saat sore ini air terpantau mulai surut perlahan," ujar Koordinator Carester Tamalanrea-Biringkanaya BPBD Makassar Eddy Ahmad kepada detikSulsel, Senin (23/12).
Eddy menyebut banjir di wilayahnya terjadi di 6 titik. Seperti di BTN Mangga 3, Kodam 3, Kompleks Depag Berua, Perumahan Buka Mata, Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Kompleks Depag Berua, dan Puri Pattene.
Eddy juga menyebut banjir masih menggenangi jalan poros Paccerakkang dan BTP, tepatnya di sekitar Kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar. Namun pengendara roda dua dan roda empat masih bisa melintas.
"Beberapa pengendara saya lihat masih bisa menerobos dengan hati-hati," katanya.
Warga Nipa-nipa, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala Muhammad Nur mengatakan air juga mulai surut di Jalan Poros Nipa-nipa-Moncongloe Maros. Meski demikian hingga sore tadi belum bisa dilewati kendaraan.
"Pengendara masih harus lewat jalan alternatif di Bukit Baruga," ujarnya.