Pengacara Rudy Gani Ditembak Pakai Senapan Angin, Peluru Tembus Pipi ke Leher
Resmob Polda Sulsel bersama anggota Polres Bone juga diketahui telah berada di lokasi untuk melakukan penyidikan.
MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) telah memeriksa proyektil peluru yang bersarang di kepala pengacara bernama Rudi S Gani (49). Hasil Labfor menunjukkan korban ditembak menggunakan senapan angin.
"Setelah dilakukan pengangkatan kemudian dibawa ke Labfor, bahwa itu adalah proyektil dari senapan angin bukan dari senjata api," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto, Kamis (2/1/2025).
Didik menuturkan bahwa dari hasil autopsi yang dilakukan oleh tim forensik Biddokkes Polda Sulsel, proyektil peluru tersebut menembus pipi kanan korban. Selanjutnya proyektil peluru bersarang di bagian tulang leher.
"Hasil autopsi memang ada benda yang masuk dari pipi kanan bawah mata, kemudian bersarang di tulang leher," tutur Didik.
Didik mengatakan tim Resmob Polda Sulsel bersama anggota Polres Bone juga diketahui telah berada di lokasi untuk melakukan penyidikan. Hingga kini, total ada lebih dari sebelas orang saksi yang diperiksa.
"Sementara proses penyidikan, kalau saksi kemarin sudah sebelas, sekarang mungkin sudah lebih," kata Didik.
Didik mengaku penyidik belum bisa menyimpulkan terkait peristiwa penembakan terhadap korban adalah peristiwa yang direncanakan atau tidak disengaja.
"Nanti hasil penyidikan baru kita tahu apakah itu direncanakan atau tidak direncanakan," sebut Didik.
Diberitakan sebelumnya, penembakan maut itu terjadi di Dusun Limpoe, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, Bone pada Selasa (31/12/2024) sekitar pukul 21.50 Wita. Korban tewas setelah menderita luka pada bagian wajah.
Anak tiri korban, Andi Surya Atma Pegestu mengatakan korban awalnya mengadakan acara makan-makan perayaan malam tahun baru bersama keluarga dan kerabatnya. Tidak lama kemudian, terdengar suara tembakan.
"Di situ berkumpul melingkar lagi makan, tapi bapak langsung ditembak kena mukanya. Kami tidak melihat siapa yang melakukan penembakan itu," ujar Surya, Rabu (1/1).
Menurut Surya, kejadian yang begitu cepat itu seketika membuat para keluarga korban berhamburan. Sementara korban berlumuran darah.
"Setelah kejadian orang langsung berhamburan, dan bapak langsung dilarikan ke Puskesmas Lapri (namun dinyatakan meninggal dunia)," katanya.
Surya mengatakan tidak ada satu orang pun keluarga yang melihat pelaku penembakan itu. Dia pun menduga pelaku menembak dari luar rumah.
"Tidak ada yang bisa lihat, karena di depan rumah itu hutan. Kami menduganya pelaku berada di posisi hutan, karena saat penembakan terjadi tidak ada kendaraan yang lewat," katanya.
Surya menjelaskan di depan rumah korban itu adalah hutan. Sementara di samping hutan itu ada satu rumah yang menurutnya hanya ditinggali seorang perempuan lanjut usia (lansia).
"Rumah itu biasanya gelap, di halamannya itu kebun-kebun, ada pohon mangga. Curiganya kita semua, arah penembakan itu dari situ (pohon mangga), karena posisi bapak berhadapan dengan pohon mangga itu,"sebutnya.
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5