Senin, 10 Februari 2025 15:29

Bahtiar Kunjungi Smart Farm Cabai Katokkon Torut, akan Diadopsi ke Sulbar

Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin melihat Smart Farm cabai Katokkon di Torut.
Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin melihat Smart Farm cabai Katokkon di Torut.

Jadi menurutnya pengembangan cabai di Sulbar tidak sekadar menjual cabainya namun juga dapat menjadi industri rumahan.

RANTEPAO, PEDOMANMEDIA - Usai bertemu dengan warga Kecamatan Tabang, Mamasa, rombongan Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Toraja Utara, Minggu 9 Februari 2025. Di Torut, Bahtiar melihat Smart Farm cabai Katokkon yang dikelola oleh kelompok tani.

Katokkon merupakan cabai endemik yang hanya diproduksi oleh Toraja namun nilai jualnya telah menyejahterakan petani. Hal inilah yang membuat Bahtiar kepincut untuk mengembangkan hal serupa di Mamasa Sulbar.

Rombongan Pemprov Sulbar diterima oleh penanggung jawab Smart Farm Cabai Katokkon Sudirman dan Silvi. Mereka penyuluh pertanian dari Tana Toraja.

Baca Juga

Mereka menjelaskan bahwa budidaya cabai Katokkon merupakan endemik khas Toraja yang banyak ditemui dan ditanam oleh warga Toraja. Khusus mereka yang kebunnya sudah modern dalam bentuk smart farm.

Hasil jualan cabai Katokkon ini selain untuk memenuhi kebutuhan lokal di Toraja juga mereka kirim ke pulau Jawa. Harga Katokkon rata-rata Rp65 ribu per kilo. Sementara dalam satu pohon dapat menghasilkan produksi 3 hingga 4 kg.

"Tidak ada kerugian pak menanam cabai ini. Bayangkan sekali panen empat kilo dikali 64 ribu. Sementara biaya menanam satu pohon hanya Rp 25 ribu," ujar Silvi penyuluh pertanian Tana Toraja.

Selain kepala OPD yang ikut dalam studi tiru ini juga Ketua Petani Milenial Sulbar, Fadil. Pada kesempatan tersebut Fadil beberapa kali berdiskusi dengan pengelola smart farm termasuk cara pengelolaan apakah memiliki kesamaan dengan cabe biasa.

"Great Katokkon nya sangat layak. Nilainya A. Pantas," ujar Fadil, ketua petani milenial Mamuju.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Provinsi Sulawesi Barat Sulbar, Bau Akram Dai yang ikut dalam studi Katokkon tersebut menyatakan tertarik dalam proses pengembangan cabe ini meskipun kata dia Katokkon merupakan cabe khas di Toraja. Namun tak menutup kemungkinan dapat pula dikembangkan di Sulbar khususnya Mamasa.

"Ciri khasnya dan kemasannya sehingga dapat menjadi contoh bagi pengembangan di Sulbar untuk peningkatan home industri bagi warga dan petani cabe di Sulbar" kata Bau Akram Dai, Senin 10 Februari 2025.

Jadi menurutnya pengembangan cabe di Sulbar tidak sekadar menjual cabe nya namun juga dapat menjadi industri rumahan yang akan dikembangkan oleh UMKM seperti yang sejumlah petani telah lakukan di Toraja.

"Menarik. Ini merupakan apresiasi bapak Pj Gubernur membawa kami beberapa OPD ke Toraja Utara, perkebunan Katokkon ini" tandasnya.

Editor : Muh. Syakir
#Pemprov Sulbar
Berikan Komentar Anda
Epaper
Cover Epaper
Populer