Rabu, 10 Maret 2021 13:30

Saat Firli Sindir NA di DPR: Siapa Bilang Penerima Award Antikorupsi tak Korup

Firli Bahuri
Firli Bahuri

Tidak ada jaminan terhadap seseorang tidak korupsi. KPK tidak melihat predikat seseorang itu pernah menerima award antikorupsi atau tidak.

JAKARTA, PEDOMANMEDIA - Ketua KPK Firli Bahuri blakblakan soal perilaku korupsi yang sudah sangat kronis. Bahkan kata Firli, seorang penerima award antikorupsi pun tidak menjamin tidak korup.

"Kenapa seorang peraih penghargaan antikorupsi bisa korup? Saya katakan siapapun bisa terjerat korupsi. Saat integritas mulai turun," kata Firli dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI, Rabu (10/3/2021).

Karena itu kata Firli, tidak ada jaminan terhadap seseorang tidak korupsi. KPK dalam pengawasan tidak melihat predikat seseorang itu pernah menerima award antikorupsi atau tidak.

Baca Juga

Pengawasan dilakukan melekat. Pada semua penyelenggara negara yang bersentuhan dengan kebijakan keuangan negara.

"Jadi KPK tidak sekadar mengawasi tapi juga memberi edukasi. Membangun integritas. Karena korupsi hanya bisa dihindari orang orang yang memiliki integritas," katanya.

Sindiran Firli ini diduga merujuk pada kasus yang menjerat Gubernur Sulsel nonaktif Nurdin Abdullah. Nurdin ditangkap dua pekan lalu dalam kasus dugaan gratifikasi proyek infrastruktur Sulsel.

Nurdin Abdullah adalah penerima piagam Bung Hatta Anti-Corruption Award tahun 2017. Selain itu NA juga menerima penghargaan dari Ombudsman sebagai tokoh antikorupsi.

Sebelumnya aktivis dari berbagai lembaga meminta agar seluruh award antikorupsi yang pernah disandang Nurdin Abdullah dicabut. Nurdin dinilai tak pantas lagi dengan penghargaan itu setelah terjerat korupsi.

"Award yang pernah ia terima harus dicabut. Karena dia sudah mencoreng namanya sendiri sebagai tokoh antikorupsi," ujar kata peneliti ICW Egi Primayogha kepada wartawan pekan lalu.

Egi mengatakan, Nurdin Abdullah yang terjerat korupsi mengecewakan kita semua. Sebab dia adalah tokoh yang dikenal begitu sederhana. Dan identik dengan perilaku antikorupsi.

"Tetapi hari ini dia menunjukkan bahwa semua predikat itu harus dicabut. Ini sangat kita sayangkan," katanya.

Indonesia Corruption Watch (ICW) juga meminta agar penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award yang pernah disematkan kepada Nurdin mestinya dicabut. Nurdin pernah mendapatkan penghargaan itu pada 2017. Ia juga menerima penghargaan yang sama dari Ombudsman.

Penghargaan diberikan Ombudsman atas kepatuhan terhadap standar pelayanan publik yang dikembangkan Nurdin selama menjadi kepala daerah. Namun semua prestasi itu kata Egy, harus dicabut karena ia telah mencorengnya sendiri.

"Ini semua pelajaran bahwa pada sosok sosok yang dikenal bersih pun bisa tidak konsisten. Jadi pengawasan tidak boleh longgar. Karena siapapun berpotensi melakukan penyelewengan," katanya.

Nurdin Abdullah ditetapkan menjadi tersangka gratifikasi dalam proyek infrastruktur di Sulsel. Selain Nurdin, juga telah ditetapkan tersangka dua orang lainnya. Mereka adalah Sekretaris Dinas PUPR Sulsel Edy Rahmat (ER) dan Andi Sucipto (AS). Sucipto diduga sebagai tersangka pemberi suap kepada Nurdin.

Editor : Muh. Syakir
#Ketua KPK Firli Bahuri #Nurdin Abdullah #Bung Hatta Anti Corruption #DPR RI
Berikan Komentar Anda