Sabtu, 29 Mei 2021 11:29

Diserbu Urbanisasi, Makassar Diingatkan Lagi Soal Populasi Pelacuran

Ilustrasi (int)
Ilustrasi (int)

Tumbuhnya kawasan pelacuran akan berdampak luas. Ada multiefek negatif yang lahir di masyarakat nanti.

MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Makassar akan menatap kondisi sosial yang lebih rumit di masa datang. Selain pengangguran, fenomena pelacuran juga akan lebih serius.

Peneliti sosial ekonomi yang juga aktivis perempuan, Andi Tenri Farida, mengatakan, perempuan akan jadi kelompok paling dirugikan dalam pertumbuhan pengangguran. Perempuan akan kehilangan banyak peluang.

"Ini yang bisa menaikkan populasi pengangguran di kalangan perempuan. Dan saat itu terjadi akan sedikit pilihan bagi perempuan," kata Tenri.

Baca Juga

Kata Tenri, pengangguran sudah menembus angka mengkhawatirkan. Fenomena sosial ini diprediksi juga bisa memicu tumbuhnya populasi kawasan pelacuran di kota besar.

"Konsekuensi pengangguran adalah gejolak situasi sosial. Ini akan membentuk sebuah fase di mana kriminalitas jalanan akan sangat tinggi," ujar Andi Tenri.

Menurut Tenri, saat pengangguran di desa dan di kota tumbuh, masyarakat urban akan menyerbu kota dan mencari alternatif pekerjaan. Mereka yang datang biasanya tidak dibekali skill. Dan bermukim di kawasan kawasan padat di strata marginal.

"Di sini akan muncul banyak efek sosial. Kriminalitas jalanan. Juga termasuk akan mendorong lahirnya praktik praktik pelacuran," jelas Tenri.

Kenapa pelacuran tumbuh? Kata Tenri, karena alternatif pekerjaan bagi kaum perempuan semakin sempit. Keadaan membuat perempuan menjadi korban pertama yang akan menerima efek sosiologis.

"Jadi jangan heran nanti kalau tumbuh tempat tempat baru pekerja seks komersial. Dan itu akan lahir dengan berbagai kelas. Dari kelas hight sampai kelas bawah," paparnya.

Tenri mengingatkan, tumbuhnya kawasan pelacuran akan berdampak luas. Ada multiefek negatif yang lahir di masyarakat nanti. Dan itu kata dia, tak bisa dibendung karena akan mengubah psikologi sosial.

"Berbahaya sekali. Jadi tumbuhnya angka pengangguran itu efeknya besar. Bagi sebagian kaum perempuan, melacur adalah pilihan paling mungkin," imbuhnya.

Pemerintah mengakui sulitnya daya serap lapangan kerja karena kualitas SDM yang rendah. Dari 13 juta penganggur saat ini, ada sekitar 3 juta orang yang hanya lulusan SMP.

Sementara perusahaan mulai sangat selektif. Mereka menerapkan standar tinggi dalam perekrutan calon pekerja. Bukan saja skill, tapi pekerja harus ditopang oleh syarat administratif untuk bisa menembus dunia kerja.

Berdasarkan data 54 persen angkatan kerja adalah tamatan SMP ke bawah. Lulusan SMA/SMK 30 persen dan selebihnya 16% sarjana.

Di masa pandemi pengangguran di Indonesia tumbuh lebih dari 2 persen hanya dalam kurun waktu 6 bulan.

Pandemi yang memukul ekonomi nasional menjadi faktor paling dominan. Pandemi membuat semua mengalami kejatuhan simultan. Daya serap lapangan kerja menurun. Kinerja industri juga terpuruk.

Tak banyak yang bisa dilakukan kecuali PHK. PHK akhirnya berimbas pada pertumbuhan angka pengangguran yang tinggi.

Editor : Muh. Syakir
#Urbanisasi #Pelacuran #Makassar
Berikan Komentar Anda
Epaper
Cover Epaper
Populer