Panas! Politisi NasDem Ratte Salurante Vs Bawaslu Toraja Utara
Tak hanya itu Ratte juga sempat menyampaikan ke Bawaslu agar turun ke dapil 4. Ia meminta agar di sana dicek karena ada dugaan maraknya politik uang.
TORUT, PEDOMANMEDIA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Toraja Utara menantang Politisi Partai NasDem Toraja Utara, Ratte Salurante melaporkan jika punya bukti ASN menjadi tim sukses anak dan istri Bupati Toraja Utara Yohanis Bassang. Ratte menimpali tantangan itu. Ia menyebut Bawaslu tak punya kerjaan.
"Kenapa saya disuruh laporkan. Bawaslu yang harusnya turun. Kan ini sudah jadi rahasia umum. Orang sudah tahu semua soal keterlibatan ASN. Yang justru harus dipertanyakan kenapa Bawaslu diam saja," ketus Ratte, Kamis (7/12/2023).
Ratte mengingatkan Bawaslu soal tanggung jawab dan tupoksinya. Seharusnya sebagai lembaga pengawas, Bawaslu tak perlu menunggu laporan.
"Turun saja langsung. Selidiki itu. Siapa ASN yang terlibat. Dia dibayar mahal-mahal sama negara kan untuk itu," tandasnya lagi.
Sebelumnya, Ratte bersuara keras terhadap isu keterlibatan ASN dalam tim sukses anak dan istri Bupati Torut yang maju sebagai caleg di Pemilu 2024. Ratte menuding Bawaslu tumpul karena tak mampu menindak ASN yang secara terang terangan masuk dalam kancah politik praktis.
Ratte mengatakan, sejumlah lurah, kepala sekolah dan kepala OPD terlibat dalam tim pemenangan.
"Ini perlu segera ditindaklanjuti Bawaslu Sulsel. Sebab Bawaslu Torut tidak bisa diharapkan lagi. Laporannya ada kepala sekolah, lurah dan OPD yang ikut terlibat dalam tim yang mendata warga," ujar Ratte, Selasa (05/12/2023/).
Menurut Ratte, para ASN ini adalah tim yang dibentuk oleh istri dan anak Bupati Torut. Mereka menggunakan jaringan di birokrasi untuk menggalang suara di Pileg.
Kabarnya kata Ratte, para kepsek, lurah dan kepala OPD diberi masing masing target untuk menggalang 200 suara. Di sinilah Ratte menuding Bawaslu tak independen.
Fungsi pengawasannya dinilai telah tumpul. Kata dia, Bawaslu hanya tajam terhadap kelompok tertentu.
"Bawaslu jangan cuma menyorot ASN yang memihak secara langsung. Tetapi kalau para camat, kepala OPD dan bahkan kepala sekolah SD, SMP yang diberikan target untuk mencatat 200 orang lengkap dengan foto kopi KTP, malah dibiarkan," ucap Ratte.
Sementara itu Ketua Bawaslu Toraja Utara Brikken Linde Bonting menantang Ratte Salurante membuat laporan resmi jika memang punya bukti keterlibatan ASN dalam tim pemenangan caleg. Menurut Brikken, statemen yang disampaikan Ratte terkesan liar karena tidak dilaporkan.
Ratte mengatakan, Bawaslu harusnya bersyukur karena masyarakat mau memberi informasi.
"Kita sudah kasih info, malah ditanggapi lain. Itu kan bagian dari pengawasan Bawaslu. Saya bukan tugas saya untuk melaporkan pelanggaran Pemilu. Itu tugas bawaslu kalau sudah dengar dia harusnya bersyukur kalau ada seperti itu supaya ditindak lanjuti untuk di jalankan intelijennya," papar Ratte.
Tak hanya itu Ratte juga sempat menyampaikan ke Bawaslu agar turun ke dapil 4. Ia meminta agar di sana dicek karena ada dugaan maraknya politik uang.
Begitu juga di daerah Tondon. Di sana ada dugaan bagi bagi uang. Semua itu kata Ratte harus diselidiki agar tidak jadi spekulasi liar di masyarakat.