145 Warga Prasejahtera di Makassar Dapat Sambungan Listrik Gratis

MAKASSAR, PEDOMANMEDIA - Sebanyak 145 keluarga prasejahtera di Kota Makassar mendapatkan bantuan sambungan listrik gratis dari PT PLN (Persero), melalui Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL), Sabtu (31/8/2024).

Program BPNL merupakan langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan memperluas akses listrik, bantuan ini disalurkan ke tujuh Kecamatan di Kota Makassar.

General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), Budiono menegaskan komitmen PLN untuk mendukung program pemerintah dalam menyalurkan BPBL. 

Di Sulawesi Selatan sebanyak 3.387 warga prasejahtera akan menerima bantuan ini sebagai bagian dari upaya PLN untuk mewujudkan keadilan energi dan rasio elektrifikasi 100 persen.

"Kami percaya bahwa listrik dapat meningkatkan produktivitas dan taraf ekonomi masyarakat. Anak-anak juga bisa belajar lebih efektif. Kami bangga menjadi bagian dari program ini," pungkas Budiono. 

Hingga Juli 2024 rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan, termasuk Kota Makassar, telah mencapai 99,99 persen.

Salah satu penerima manfaat BPBL, Tasinong 55 tahun mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan ini. 

"Selama ini kami menumpang listrik ke tetangga dan membayar Rp 60 ribu setiap bulan. Sekarang dengan adanya listrik sendiri hidup kami jadi lebih nyaman," ujarnya.

Darmawati 33 tahun, penerima lainnya juga merasakan manfaat besar dari bantuan ini. 

"Dengan adanya listrik, saya berencana berjualan di depan rumah. Semoga ini membantu ekonomi keluarga kami," katanya.

Program BPBL ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak termasuk Anggota DPR RI Komisi VII, Ridwan Andi Wittiri yang hadir dalam penyalaan program di Kecamatan Tamalate, Makassar.

Ridwan menekankan pentingnya listrik dalam menunjang kehidupan masyarakat dan berharap program ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penerima manfaat.

Koordinator Perlindungan Konsumen dan Usaha Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ainul Wafa, juga menyatakan bahwa pemerintah akan terus melanjutkan program ini, terutama di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). "Program ini tidak hanya meningkatkan rasio elektrifikasi, tetapi juga mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat," ujar Ainul.

Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Makassar, Fathur Rahim turut mengapresiasi program ini. 

"Listrik adalah kebutuhan primer. Semoga program ini membawa berkah bagi masyarakat Makassar," tuturnya.