Tak Disetujui DPRD, Studi Banding Kepsek se-Torut ke Luar Negeri Batal

Menurut Herman, tidak ada urgensi dari studi banding para kepsek ini. Selain itu, anggaran yang diajukan juga terbilang besar.
TORUT, PEDOMANMEDIA - DPRD Toraja Utara menolak rencana studi banding kepala sekolah se-Toraja Utara ke luar negeri. DPRD menilai studi banding tak punya urgensi pada publik.
"Saya tegaskan bahwa studi banding kepala sekolah ke luar negeri sudah dibatalkan. Tidak ada manfaatnya. Hanya pemborosan," ujar Ketua Komisi I DPRD Toraja Utara Herman Pabesak usai rapat dengar pendapat dengan Dinas Pendidikan, Jumat (31/1/2025).
Dalam rekomendasi yang diterima DPRD, studi banding sedianya akan menyertakan seluruh kepala sekolah SD dan SMP se-Toraja Utara. Kegiatan ini diestimasi menelan anggaran Rp1,2 miliar.
"Proposal yang masuk itu Rp1,2 miliar. Untuk SD Rp500 juta dan SMP Rp700 juta. Tapi ini kita batalkan," jelas Herman.
Menurut Herman, tidak ada urgensi dari studi banding para kepsek ini. Selain itu, anggaran yang diajukan juga terbilang besar.
"Kalau ada yang bilang anggarannya sudah cair itu nda benar. Saya tegaskan kegiatan ini batal karena kita anggap tidak urgen," paparnya.
Politis PDIP ini menegaskan bahwa selama dirinya di Komisi I tidak akan membiarkan kegiatan-kegiatan yang tidak ada manfaatnya ke masyarakat banyak. Apalagi kata dia, di tengah keterbatasan anggaran seperti saat ini.
"Harus jelas regulasinya dan urgensinya. Itu sudah ada daftar realisasi anggaran (DPA) dan itu akan ditunda," imbuh Herman.