Kontraktor Kerja Asal-asalan, Jalan Poros Tallunglipu Torut Terbengkalai
Warga menilai kontraktor proyek ini bekerja asal-asalan. Hingga terjadi kondisi yang merugikan masyarakat pengguna jalan.
TORUT, PEDOMANMEDIA - Masyarakat kembali mendesak kontraktor segera menyelesaikan jalan poros Tallunglipu, Toraja Utara yang terbengkalai. Saat ini jalur tersebut berlumpur karena dipenuhi material longsor.
"Kami harap ini segera diselesaikan karena sudah sangat meresahkan. Ini sudah lama dibiarkan. Material longsoran meluber ke jalan. Inikan berbahaya sekali," ujar Alber, seorang pengguna jalan, Selasa (16/2/2021).
Alber mengeluhkan proses evakuasi material longsor yang sangat lamban. Apalagi pengerjaannya dilakukan siang hari hingga menghambat arus lalu lintas.
"Kan mereka evakuasi itu pakai alat berat. Dikerjanya siang hari. Jadi akses kami terganggu. Harusnya kan evakuasi itu malam hari supaya nda mengganggu pengguna jalan," harap Alber.
Senada Alber, pengguna jalan lainnya, Jefri, menuturkan, jalur ini memang sangat rawan. Sejak dilakukan pelebaran, material longsor di sisi jalan meluber menutupi sebagian badan jalan saat hujan turun.
Kondisi ini membuat badan jalan licin dan berlumpur. Kata Jefri, setiap hari juga terjadi kemacetan disebabkan alat berat yang beraktivitas mengevakuasi material lumpur.
"Kita merasa terganggu karena sebagian materialnya sudah masuk ke badan jalan. Ditambah lagi kendaraan yang mengangkut material keluar masuk membuat kemacetan," katanya.
Warga menilai kontraktor proyek ini bekerja asal-asalan. Hingga terjadi kondisi yang merugikan masyarakat pengguna jalan. Harusnya kata Jefri ada sanksi yang diberikan pemerintah terhadap kontraktor yang bekerja asal-asalan.
Sebelumnya warga juga mendesak Pemprov Sulsel untuk mempercepat proyek Program Hibah Jalan Daerah (PHJD) di jalan Poros Sa'dan, Kecamatan Tallunglipu itu. Di mana di daerah tersebut rawan longsor usai pelebaran.
Salah satu warga setempat mengaku resah karena proyek tersebut tak kunjung selesai.
"Ini sangat meresahkan lah. Ini saja belum diperbaiki. Pohonnya juga sudah mau tumbang dari atas ini," kata warga, Sabtu lalu.
Belum lagi galian batu yang sudah dua minggu tak selesai dikerja. Termasuk air sungai yang meluap ke jalan, karena parit belum rampung dikerjakan.
